Jakarta, CNN Indonesia —
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menyatakan bahwa keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan Hukuman terhadap Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Francesca Albanese, merupakan preseden berbahaya.
Albanese sebelumnya dikenal kritis terhadap Konflik Bersenjata Israel di Gaza. Hukuman AS ini menyusul laporan yang dirilis Albanese pekan lalu, yang mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang diduga Membantu pendudukan Israel di tanah Palestina.
Perusahaan-perusahaan tersebut mencakup raksasa teknologi seperti Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Palantir, yang Menyajikan perangkat keras militer, teknologi pengawasan, dan infrastruktur yang Membantu pendudukan ilegal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Reaksi kami terhadap Hukuman yang dijatuhkan AS terhadap Francesca Albanese, saya bisa katakan kepada Anda bahwa pengenaan Hukuman pada Pelapor Khusus Merupakan preseden yang berbahaya,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers, seperti dilansir Anadolu.
Dujarric menekankan bahwa Albanese, seperti semua pelapor khusus lainnya, Merupakan Ahli HAM independen yang ditunjuk oleh Dewan HAM PBB dan melapor kepada Dewan HAM PBB.
“Pelapor Khusus tidak melapor kepada Sekretaris Jenderal PBB (Antonio Guterres). Ia (Guterres) tidak memiliki wewenang atas mereka atau pekerjaan mereka,” kata Dujarric.
Sekalipun mengakui bahwa negara-negara anggota berhak penuh atas pandangan mereka dan tidak setuju dengan laporan Pelapor Khusus, Dujarric mendesak mereka untuk “terlibat dengan arsitektur HAM PBB.”
“Penggunaan Hukuman unilateral terhadap Pelapor Khusus atau Ahli atau pejabat PBB lainnya tidak dapat diterima,” tegasnya.
Ditanya apakah Sekretaris Jenderal PBB Membantu Albanese secara pribadi, Dujarric mengatakan bahwa Guterres “menghormati pekerjaan semua pelapor HAM PBB.”
“Pekerjaan mereka sangat penting. Itu Merupakan bagian yang sangat penting dari arsitektur HAM,” ucapnya.
Ia menekankan bahwa “sangat tidak dapat diterima bagi negara-negara anggota untuk memiliki pendekatan ala carte” terhadap Piagam PBB, dan Dujarric mendesak negara-negara anggota yang Pernah menandatangani Piagam PBB untuk “terlibat dengannya.”
Dujarric Bahkan mengumumkan bahwa PBB Baru saja dalam proses menanggapi surat dari Kuasa Usaha AS ad interim Dorothy Shea.
Amerika Serikat sendiri Pernah lama dikritik karena Membantu pendudukan Israel dan genosida terhadap warga Palestina, yang sejak Oktober 2023 Pernah menewaskan lebih dari 57.000 orang, sebagian besar Merupakan wanita dan anak-anak.
(wiw)
                    
                    
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
