Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menjadi sorotan usai razia gembong Narkotika kelas kakap di Rio de Janeiro berlangsung brutal Sampai sekarang Sebelumnya menewaskan 119 orang per Rabu (29/10).
Pihak berwenang negara bagian melaporkan jumlah korban tewas itu terdiri dari 115 tersangka geng Narkotika dan empat aparat kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Razia ini melibatkan ratusan polisi dengan helikopter, kendaraan lapis baja, Sampai sekarang drone yang dikerahkan untuk menyerbu dua wilayah kumuh gangster Comando Vermelho, jaringan perdagangan Narkotika tertua dan terkuat di Rio.
Selama operasi berlangsung, Comando Vermelho menyita puluhan Kendaraan Bus untuk menghalangi jalan utama, dan menerbangkan drone bahan peledak untuk menyerang polisi.
Sekretaris Polisi Militer, Marcelo de Menezes mengatakan dalam konferensi pers, polisi sengaja mendorong para “penjahat” ke area hutan di dekat kawasan kumuh untuk “melindungi warga.”
Sementara itu, Sekretaris Polisi Sipil, Felipe Curi mengatakan jasad-jasad yang ditemukan hanya menggunakan pakaian dalam karena warga Sebelumnya melepaskan “seragam kamuflase, rompi, dan senjata” yang mereka gunakan.
Pihak berwenang Bahkan melaporkan 113 orang Sebelumnya ditangkap dan 91 senjata berhasil disita Pada saat yang sama dengan Sebanyaknya besar Narkotika.
Sementara itu, keluarga para tersangka yang tewas menuduh polisi melakukan eksekusi di luar hukum.
Laporan jurnalis AFP memaparkan sehari setelah operasi besar-besaran polisi, warga di kawasan Complexo da Penha menemukan puluhan jasad di area hutan pinggiran wilayah tersebut, termasuk satu korban ditemukan tanpa kepala.
“Mereka menggorok leher anak saya, memenggalnya, lalu menggantungkan kepalanya di pohon,” kata Raquel Tomas, ibu dari salah satu korban berusia 19 tahun yang ditemukan tewas tanpa kepala.
“Mereka mengeksekusi anak saya tanpa memberi kesempatan untuk membela diri. Ia dibunuh. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Dalam melakukan operasi, seharusnya polisi hanya menangkap tersangka, bukan mengeksekusinya,” ujarnya dengan suara bergetar.
Pengacara Albino Pereira Neto, mewakili tiga keluarga korban mengatakan kepada AFP bahwa beberapa jasad terdapat “bekas luka bakar” dan sebagian korban ditemukan dalam keadaan terikat.
“Beberapa di antara mereka dibunuh secara kejam,” ujarnya.
Kepala Negara Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan upaya penegakan hukum ini tak membahayakan polisi maupun warga sipil.
“Kita tidak boleh membiarkan kejahatan terorganisir menghancurkan keluarga, menindas warga, dan menyebarkan Narkotika serta Tindak Kekerasan di kota-kota,” tulis Lula di platform X, dikutip AFP.
“Kita butuh kerja sama yang terarah untuk memukul pusat perdagangan Narkotika tanpa mengorbankan nyawa polisi, anak-anak, dan keluarga yang tidak bersalah.”
Sementara itu, Gubernur Rio de Janeiro Claudio Castro mengeklaim operasi pemberantasan gembong Narkotika ini Berhasil besar dengan hanya mengatakan bahwa korban tewas merupakan aparat polisi yang gugur saat bertugas.
Insiden tersebut Bahkan menimbulkan perhatian dari luar negeri. Sekjen PBB, Antonio Guterres menyatakan bahwa ia sangat prihatin dengan tingginya jumlah korban tewas, kata juru bicaranya Stephane Dujarric kepada wartawan.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebutkan pihaknya terkejut dan menyerukan “penyelidikan Hemat” terhadap operasi Narkotika pemerintahan Lula da Silva ini.
(rnp/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
