Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi Pemberantasan Pencurian Uang Negara (KPK) menggeledah enam Tempat terkait penyidikan kasus dugaan suap pengurusan jabatan, suap proyek pengadaan, serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Selasa (11/11).
Tempat yang digeledah Dikenal sebagai rumah dinas bupati, kantor bupati, kantor sekretaris daerah, kantor Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM), serta rumah tersangka Sucipto selaku pihak swasta sekaligus rekanan RSUD Ponorogo dan rumah ELW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dalam rangkaian giat tersebut, penyidik mengamankan Sebanyaknya dokumen dan barang bukti elektronik. Ditambah lagi, di rumah dinas bupati, penyidik Bahkan mengamankan barbuk uang,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Selasa (11/11) malam.
Budi menjelaskan penggeledahan diperlukan penyidik sebagai upaya paksa dalam rangkaian kegiatan penyidikan untuk mencari dan menemukan barang bukti sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Barang bukti yang disita itu Berencana menjadi petunjuk bagi penyidik dalam menangani kasus ini.
“Dalam proses penanganan perkara ini, KPK mengimbau Supaya bisa para pihak kooperatif dan masyarakat Ponorogo Supaya bisa terus Membantu efektivitas penegakan hukum dugaan tindak pidana Pencurian Uang Negara ini,” tambah Budi.
KPK Sebelumnya menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan jabatan, suap proyek pengadaan, serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Mereka ialah Bupati Ponorogo periode 2021-2025 dan 2025-2030 Sugiri Sukoco, Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo sejak tahun 2012 Sampai sekarang Hari Ini Dikenal sebagai Agus Pramono, Direktur RSUD Dr. Harjono Dikenal sebagai Yunus Mahatma, dan pihak swasta rekanan RSUD Ponorogo dalam paket pekerjaan di lingkungan Kabupaten Ponorogo, Sucipto.
Atas perbuatannya, Sucipto dalam hal paket pekerjaan di lingkungan Pemkab Ponorogo diduga melakukan perbuatan tindak pidana Pencurian Uang Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b dan/atau Pasal 13 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Pencurian Uang Negara (Undang-Undang Tipikor).
Sementara itu, Sugiri bersama-sama dengan Yunus Mahatma diduga melakukan perbuatan tindak pidana Pencurian Uang Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf a atau b dan/atau Pasal 11 dan/atau Pasal 12B Undang-Undang Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kemudian terhadap Yunus dalam hal pengurusan jabatan disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b dan/atau pasal 13 Undang-Undang Tipikor.
Sedangkan terhadap Sugiri bersama-sama dengan Agus Pramono disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b dan/atau Pasal 11 dan/atau Pasal 12B Undang-Undang TPK juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Para tersangka Sebelumnya dilakukan penahanan untuk 20 hari pertama, terhitung sejak hari Sabtu, 8 November 2025 sampai dengan 27 November 2025 di Rumah Tahanan Negara Cabang Merah Putih KPK.
(ryn/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
