Jakarta, CNN Indonesia —
Perusahaan penyedia jasa transportasi online Grab Indonesia Buka-Bukaan menjawab isu penggabungan atau merger dengan perusahaan serupa, Didefinisikan sebagai GoTo.
Selain merespons isu merger, Grab Bahkan menanggapi isu dominasi asing sehingga dicap perusahaan asing.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan Grab hadir di Indonesia melalui model penanaman modal asing (PMA). Berniat tetapi, Grab tetap bekerja bersama talenta-talenta lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Grab meyakini bahwa kerja sama antara modal global dan kekuatan talenta lokal Merupakan kunci dalam membangun ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Status PMA tidak mengurangi komitmen dan kontribusi kami terhadap kemajuan Indonesia,” ujar Tirza melalui keterangan tertulis, Kamis (15/5).
Tirza mengatakan 99 persen karyawan Grab Indonesia Merupakan warga negara Indonesia. Hanya satu orang di manajemen Grab Indonesia yang berstatus warga negara asing.
Terlebih lagi, Grab Bahkan tumbuh bersama pelaku ekonomi Indonesia. Sejak 2020, perusahaan itu mendorong penciptaan 2,3 juta peluang kerja melalui Teknologi Digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Grab dan Ovo Bahkan menyalurkan lebih dari Rp1 triliun pembiayaan usaha ke lebih dari 25 ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Melalui GrabMart Pasar, Grab Mendukung Teknologi Digital lebih dari 5.200 pedagang pasar di tujuh kota.
Grab juag mendorong transformasi sosial dan peluang penghasilan. Mereka mencatat lebih dari 50 persen mitra pengemudi Grab sebelumnya menganggur.
“Industri ride-hailing dan pengantaran online menyumbang Rp382,62 triliun atau 2 persen terhadap total PDB Indonesia (Studi ITB, 2023), di mana Grab berkontribusi setengah dari PDB industri (Oxford Economics, 2024), mencerminkan besarnya dampak ekonomi dari seluruh ekosistem layanan Grab,” ujarnya.
Tirza menegaskan Grab hadir dan tumbuh di Indonesia dengan komitmen jangka panjang untuk menjadi mitra Peningkatan Ekonomi lokal. Mereka terus berupaya membuka lebih banyak peluang untuk semua.
“Grab percaya penguatan ekosistem digital melalui kolaborasi dan inovasi tetap menjadi kunci Peningkatan Ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Tirza.
Sebelumnya, isu merger dua perusahaan raksasa di layanan transportasi online, GoTo dan Grab, berembus. Isu itu diungkap Ecommurz, akun yang sering membahas isu teknologi.
“GoGrab,” tulis akun tersebut di X pada Rabu (28/4), tanpa Menyajikan konteks lebih lanjut. Cuitan itu memicu diskusi dan spekulasi tentang merger dua perusahaan.
Spekulasi itu ditanggapi GoTo melalui keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Perseroan hendak Menyajikan klarifikasi bahwa sampai dengan Pada Saat ini Bahkan tidak ada perubahan informasi sejak disampaikannya Keterbukaan Informasi oleh Perseroan pada tanggal 4 Februari 2025, di mana sampai dengan tanggal keterbukaan ini, tidak ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana Pernah diberitakan di media massa,” dikutip dari keterangan tersebut.
(dhf/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA