Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump Berniat menjamu Pemimpin Negara Suriah Ahmed al-Sharaa di Gedung Putih pada 10 November mendatang.
Pertemuan ini dikonfirmasi langsung oleh Gedung Putih pada Selasa (4/11) dan disebut sebagai bagian dari upaya Politik Luar Negeri Trump dalam mendorong perdamaian global.
“Saya dapat memastikan bahwa pertemuan itu Berniat berlangsung di Gedung Putih pada Senin depan. Ini merupakan bagian dari upaya Pemimpin Negara untuk bertemu siapa pun di dunia demi mengejar perdamaian,” ujar juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan ini Berniat menjadi yang pertama kalinya seorang kepala negara Suriah menginjakkan kaki di Gedung Putih. Leavitt Bahkan menyinggung keputusan Trump sebelumnya yang mencabut Hukuman ekonomi AS terhadap Suriah saat berkunjung ke kawasan Timur Tengah pada Mei lalu, langkah yang disebutnya bertujuan memberi “kesempatan nyata bagi Suriah untuk meraih perdamaian.”
“Pemerintahan ini melihat adanya kemajuan yang baik di bawah kepemimpinan baru mereka,” tambah Leavitt mengutip AFP.
Meski ini Berniat menjadi kunjungan resmi pertamanya ke Washington, Sharaa Sudah lebih dulu datang ke Amerika Serikat pada September lalu untuk menghadiri Sidang Umum PBB di New York. Dalam kesempatan itu, ia menjadi Pemimpin Negara Suriah pertama dalam beberapa dekade yang menyampaikan pidato di forum internasional tersebut.
Sharaa, yang kelompok pemberontaknya menggulingkan Bashar al-Assad akhir tahun lalu, pertama kali bertemu Trump pada Mei di Riyadh, saat kunjungan regional Pemimpin Negara AS tersebut.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani mengatakan Sharaa Berniat datang ke Washington pada awal November untuk membahas penghapusan Hukuman yang tersisa, rekonstruksi pascaperang, dan kerja sama kontra-Aksi Teror.
Utusan khusus AS untuk Suriah, Tom Barrack, Bahkan menyebut kunjungan ini diharapkan menjadi momentum penandatanganan kesepakatan bergabungnya Suriah ke dalam aliansi internasional pimpinan AS melawan kelompok Negara Islam (IS).
Ahmed al-Sharaa, yang dulunya terafiliasi dengan Al-Qaeda melalui kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), baru saja dihapus dari daftar organisasi teroris oleh Washington pada Juli lalu.
Sejak mengambil alih kekuasaan, pemerintahan baru Suriah berupaya menjauh dari masa lalu ekstremisnya dan menampilkan citra lebih moderat, sebuah langkah yang dinilai penting untuk membangun kembali kepercayaan rakyatnya serta memperbaiki hubungan dengan dunia internasional.
(tis/tis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
