AS-Jepang Sepakati Kesepakatan Mineral Tanah Jarang


Jakarta, CNN Indonesia

Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menandatangani perjanjian kerangka kerja untuk mengamankan pasokan tanah jarang (rare earth mineral), pada Selasa (28/10).

Trump dan Takaichi menandatangani dokumen kerangka kerja yang mencakup mineral penting, demi melepaskan diri dari “cengkeraman China” atas bahan-bahan tersebut.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mineral tanah jarang merupakan komponen yang sangat penting untuk berbagai macam produk, mulai dari pembuatan telepon pintar Sampai saat ini jet tempur.

Dilansir Reuters, Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan tujuan kesepakatan tersebut Merupakan untuk Mendukung Jepang dan AS mencapai ketahanan dan keamanan rantai pasokan mineral penting dan tanah jarang.

“AS dan Jepang bersama-sama mengidentifikasi proyek-proyek yang menarik untuk mengatasi kesenjangan dalam rantai pasokan mineral penting dan tanah jarang, termasuk produk turunan seperti magnet permanen, baterai, katalis, dan bahan optik,” demikian pernyataan Gedung Putih.

Selain kesepakatan mineral tanah jarang, Takaichi Bahkan disebut bakal Menyajikan paket Penanaman Modal AS Sesuai aturan kesepakatan senilai US$550 miliar yang disepakati tahun ini.

Kesepakatan tersebut termasuk pembuatan kapal dan peningkatan pembelian kacang kedelai AS, gas alam, dan truk pickup.

Sementara itu Trump memuji Takaichi, memujinya sebagai pemimpin yang “Istimewa”.

“Dari semua yang saya ketahui dari (Mantan PM) Shinzo dan yang lainnya, Anda Berencana menjadi salah satu perdana menteri yang Istimewa. Saya Bahkan ingin mengucapkan selamat kepada Anda karena Sudah menjadi perdana menteri perempuan pertama. Ini hal yang Istimewa,” ungkap Trump ke Takaichi.

Usai pertemuan bilateral, Trump dan Takaichi kemudian Berencana mengunjungi pangkalan Angkatan Laut AS di Yokosuka dekat Tokyo, tempat kapal induk USS George Washington bersandar.

Trump kemudian Berencana bertemu dengan para pemimpin Usaha di Tokyo, sebelum bertolak ke Korea Selatan pada Rabu (28/10). Di sana, Ia Berencana bertemu dengan Pemimpin Negara China Xi Jinping.

(dna)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version