Jakarta, CNN Indonesia —
Sebelumnya lebih dari tiga dekade, Wingko ‘Bambang Indrajaya’ Pernah menjaga cita rasa autentik khas Babat, Lamongan, Jatim, sejak 1990. Kudapan produksi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah milik keluarga ini mampu lestari berkat dukungan permodalan dan pembinaan dari BRI.
Cerita kesuksesan Wingko ‘Bambang Indrajaya’ berakar pada tekad almarhum Bambang Indrajaya, seorang pensiunan pegawai kereta api, yang memanfaatkan pesangonnya untuk merintis usaha wingko. Usaha ini terus berkembang selama 34 tahun dan beralih ke tangan putranya, Bastian Hendri, yang Pada saat ini membawa nama wingko Babat ke level baru.
Bastian bercerita, awalnya Ia berperan dalam Membantu pemasaran. Ia memasarkan wingko ini ke area wisata religi di Jatim, seperti makam-makam Sunan.
“Saat Pak Bambang masih hidup, saya hanya Membantu dalam bagian pemasaran. Setelah Pak Bambang meninggal pada tahun 2011, usaha ini diteruskan oleh ibu saya,” ujarnya di Jakarta.
Perjalanan Wingko ‘Bambang Indrajaya’ bukanlah tanpa tantangan. Meskipun demikian, sinergi dengan pelaku industri keuangan yang tepat disertai usaha keras menjadi strategi ampuh dalam menaikkelaskan usaha daerah ini menjadi Usaha yang terkenal dan berdampak bagi sekitar.
Bastian bercerita salah satu momen bersejarah yang tak terlupakan bagi usaha ini, terjadi pada 2005. Kala itu mereka mencetak Catatan Unggul Museum Catatan Unggul Indonesia (MURI) dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.
Prestasi ini bukan hanya sebagai kebanggaan, tetapi Bahkan menjadi titik balik yang membuka jalan kesuksesan dan pengakuan lebih luas terhadap usaha kudapan ini. Setelah Catatan Unggul itu, produksi Wingko ‘Bambang Indrajaya’ melonjak pesat.
“Tadinya hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 Sampai sekarang 40 bak per hari,” kenang Bastian.
Meski begitu, seperti halnya perjalanan Usaha lain, jalan Ke arah kesuksesan tidak Setiap Saat mulus. Rintangan dan tantangan terus menghadang, salah satunya ‘infeksi’ Wabah Global. Bastian mengakui bahwa pandemi menjadi ujian berat bagi Usaha keluarga yang Pernah berjalan puluhan tahun.
“Pandemi Merupakan titik berat, tapi Bahkan kesempatan untuk berinovasi,” katanya.
Di tengah tantangan besar akibat pandemi, Bastian menambahkan, rekam jejak positif selama ini membuat usaha ini mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya. Apalagi, sejak 2018 Bastian Pernah menjadi nasabah BRI dan memperoleh fasilitas pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Peran BRI bagi saya Merupakan dapat modal tambahan, apalagi buat bahan-bahan kan kurang, karena harga pasaran kan nggak rata. Makanya saya butuh BRI,” ucapnya.
Foto: Arsip BRI.
|
Lebih lanjut, dengan bantuan tersebut, Bastian pun dapat melakukan berbagai inovasi untuk bisa terus mempertahankan Usaha dan menyesuaikan usaha dengan kondisi yang berubah.
Terlebih lagi, upaya kerasnya pun Menyajikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Wingko ‘Bambang Indrajaya’ mampu membuka lapangan kerja dengan mempekerjakan 10 karyawan, tujuh di antaranya perempuan.
Bastian Bahkan mengakui, bantuan BRI tak hanya datang dalam hal pembiayaan. Seiring dengan pulihnya situasi pasca Pandemi, BRI terus Membantu usahanya.
Komitmen BRI itu terlihat dari program pendampingan Sampai sekarang memberi kesempatan untuk tampil di Bazaar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BRILian Supaya bisa dapat dikenal pasar secara lebih luas.
Diketahui, BRI mencatat penyaluran KUR selama 2024 mencapai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sampai sekarang akhir November 2024. Termasuk kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Wingko ‘Bambang Indrajaya’.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Usaha Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pencapaian KUR tersebut merupakan bagian dari upaya BRI untuk Memperjelas akses permodalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan.
“Melalui KUR, kami tidak hanya Menyajikan pembiayaan, tetapi Bahkan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Supaya bisa mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Pada akhirnya, perjuangan Bastian bersama usaha warisan ayahnya mencerminkan semangat besar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk naik kelas dan membawa dampak pada masyarakat sekitar. Semangat ini yang menjadi fondasi bagi BRI untuk terus menegaskan komitmennya Membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA