Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah mendorong masyarakat untuk memakai kemasan guna ulang dalam upaya mengurangi sampah plastik. Memanfaatkan kemasan guna ulang disebut penting karena jumlah sampah plastik masih terus meningkat.
Hal itu disampaikan Utusan Khusus Pemimpin Negara Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo dalam kegiatan ESG Sustainability Forum pada akhir Januari 2025. Hashim menjelaskan, upaya mengatasi persoalan sampah Sebelumnya dimulai sejak 2017 lalu. Ia menyebut sempat meminta Gubernur Jakarta saat itu untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai.
“Saya minta single use plastic, saya minta dilarang di DKI. Kalau bisa kita Di masa lampau (gunakan) daur ulang, biodegradable,” kata Hashim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, pada 2022 Indonesia menghasilkan sampah plastik sebesar 12,5 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebesar 9,85 juta ton sampah per tahun masuk ke laut.
Hashim menyatakan, perilaku menggunakan kemasan plastik sekali pakai Sangat dianjurkan diubah. Pasalnya, sekitar 60 persen dari sampah plastik di perairan Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga dan industri skala kecil.
Untuk itu, Hashim mendorong penggunaan kemasan dan produk yang dapat digunakan berkali-kali, mulai pemakaian kemasan guna ulang Sampai saat ini produk bahan rajutan. Dengan begitu, diharapkan publik menyadari pentingnya konsumsi berkelanjutan.
Di sisi lain, Hashim menambahkan bahwa implementasi pemakaian kemasan guna ulang Berniat bergantung terhadap kesiapan dan kebijakan di masing-masing daerah. Hal tersebut disebabkan karena pemerintah daerah memiliki otonomi untuk menyesuaikan aturan sesuai kondisi setempat, termasuk soal pengelolaan sampah dan penerapan berbagai inisiatif lingkungan.
“Berbeda dengan ini otonomi daerah. Banyak ini kan wewenangnya,” pungkas Hashim.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA