Bisnis  

Mentan Pede Pendapatan Petani Naik Rp113 T Asal Program Ini Jalan


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman yakin kolaborasi lintas sektor dalam program pengentasan Kesenjangan Ekonomi di pedesaan dapat mendorong pendapatan petani naik signifikan.

Ia memperkirakan Bila program berjalan efektif, nilai ekonomi yang bisa tercipta mencapai Rp113 triliun.

“Penduduk Indonesia dari sektor pertanian ini sekitar 160 juta, atau 60 persen. Bahkan kalau dihitung dengan hilirnya mencapai 70 persen. Kalau ini bergerak, seperti pada Barang Dagangan padi misalnya, ada kenaikan pendapatan Rp113 triliun karena HPP dinaikkan Bapak Kepala Negara (Prabowo Subianto),” ujar Amran dalam konferensi pers di Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (14/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran mengatakan perbaikan kesejahteraan petani Bahkan tercermin dari Nilai Mata Uang petani (NTP) yang Saat ini Bahkan mencapai 124, jauh di atas target 110. Capaian itu merupakan hasil dari kemudahan akses pupuk, bantuan alat mesin pertanian, serta kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam Mengoptimalkan rantai produksi Sampai sekarang hilirisasi.

Optimisme tersebut disampaikan setelah Amran dan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kesenjangan Ekonomi (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko saat meneken Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjalankan program pengentasan Kesenjangan Ekonomi di sektor pertanian.



Menurut Budiman, kerja sama ini Nanti akan dimulai dengan pendataan masyarakat miskin secara by name, by address di 10 kabupaten prioritas tahun ini. Data tersebut Nanti akan menjadi dasar integrasi dengan berbagai program Kementerian Pertanian di bidang peternakan, ketahanan pangan, serta perkebunan dan hortikultura.

“Tugas kami dari BP Taskin Merupakan mendata kantong-kantong Kesenjangan Ekonomi by name, by address, minimal di tahun ini 10 kabupaten, yang Pernah terjadi Tidak mungkin tidak saja di wilayah pertanian, dan Nanti akan dikaitkan dengan program Kementerian Pertanian di sektor peternakan, ketahanan pangan, dan perkebunan hortikultura,” ujar Budiman.

Program ini tidak hanya Nanti akan berhenti pada 10 kabupaten utama, tetapi Nanti akan diperluas dengan konsep aglomerasi wilayah. Setiap kabupaten prioritas Nanti akan dihubungkan dengan empat kabupaten di sekitarnya Supaya bisa terbentuk kluster pembangunan yang saling menguatkan.

“Jadi, satu kabupaten kami Nanti akan konstruksikan empat kabupaten di sekitar. Totalnya jadi 50 kabupaten yang terlibat. Karena titik-titiknya ke pertanian, tapi Mungkin sekali kabupaten sekitarnya kuat di industri, pendidikan, atau sektor lain,” jelas Budiman.

Ia mencontohkan konsep serupa Sebelumnya diterapkan di wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Brebes, serta Nanti akan dikembangkan di kawasan Jember dan Probolinggo di Jatim, yang termasuk daerah dengan tingkat Kesenjangan Ekonomi tinggi.

Program ini ditargetkan mulai berjalan penuh dalam waktu dekat. Budiman menyebut rata-rata tingkat Kesenjangan Ekonomi di daerah yang menjadi sasaran program masih berada di kisaran 11 persen-15 persen, di atas rata-rata nasional yang Saat ini Bahkan sekitar 8 persen.

“Targetnya jelas, nol Kesenjangan Ekonomi ekstrem. Minimal penurunannya bisa 40 persen-50 persen dalam dua tahun pertama,” ujar Budiman.

Replikasi Program

Mentan Amran menambahkan Bila model 10 kabupaten ini berhasil, skemanya Nanti akan diperluas ke wilayah lain sebagai role model nasional.

“Kalau bisa, dua tahun cukup. Tinggal kita konsisten dan kolaborasi,” ucapnya.

Kementan Nanti akan membuka akses koordinasi langsung bagi BP Taskin dengan para direktur jenderal di bawahnya Supaya bisa pelaksanaan program tidak terhambat birokrasi. Pendekatan program Nanti akan bersifat Efisien dan produktif, menyesuaikan kondisi warga miskin di tiap daerah.

Misalnya, petani yang memiliki lahan Nanti akan diberi bantuan benih dan alat pertanian, sementara warga yang tidak memiliki lahan Nanti akan dibantu usaha ternak kecil.

“Contohnya, ada orang miskin yang punya lahan, kita tanami lahannya dan bantu alat mesin pertanian. Ada yang lahannya sempit, beri ayam 50 ekor, bertelur. Ia bisa keluar dari Kesenjangan Ekonomi dalam waktu satu-dua tahun. Ini mudah kalau kita kolaborasi semua sektor produktif,” kata Amran.

(del/pta)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version