Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Indonesia (Lembaga Keuangan Pusat) membatasi penukaran uang Lebaran 2025 melalui layanan Penukaran dan Tarik Uang Uang Negara Indonesia (PINTAR).
Deputi Gubernur Lembaga Keuangan Pusat Doni Primanto Joewono mengatakan PINTAR sempat mengalami down beberapa waktu lalu. Ini terjadi karena tingginya antusiasme masyarakat yang ingin menukarkan uang untuk Lebaran.
“Supaya mengantisipasi ini (aplikasi PINTAR down), sekaligus saya umumkan di sini supaya trafiknya itu enggak numpuk, biasanya itu kan (penumpukan) terjadi Sabtu dan Minggu,” ungkapnya dalam Konferensi Pers di Gedung Lembaga Keuangan Pusat, Jakarta Pusat, Rabu (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Karena minggu keempat ini, Pak Gubernur (Gubernur Lembaga Keuangan Pusat Perry Warjiyo), kita izin tahap pertama Sabtu 22 Maret itu kita hanya untuk Jawa saja. Supaya enggak rebutan. Kalau hari-hari kerja biasa ini kan enggak tinggi (trafik PINTAR),” jelas Doni.
Sejauh ini, Lembaga Keuangan Pusat mencatat Pernah ada 378.523 orang yang mendaftar penukaran uang Lebaran. Adapun besaran uang yang ditukarkan mencapai Rp67,1 triliun per 17 Maret 2025. Doni mengatakan jumlah tersebut baru 37 persen dari uang yang disediakan Lembaga Keuangan Pusat, Disebut juga Rp180,9 triliun.
Ia yakin jumlah penukaran uang Akan segera meningkat pada pekan keempat ini setelah pekerja mendapatkan gaji dan tunjangan hari raya (THR).
“Kalau di orang-orang IT itu ada yang namanya DDoS, distributed denial of service, ya. Jadi, itu ada yang masuk (ke aplikasi), trafiknya. memang membuat layanan online kita jadi down. Tapi kita langsung pulihkan PINTAR itu, insyaallah aplikasinya Akan segera tetap bisa diakses,” janji Doni.
“Insyaallah ini semua kita pastikan orang bisa menukar hasil cetak sempurna (HCS). Tentunya tidak hanya HCS, tapi persiapan untuk ATM dan lain sebagainya kita pastikan Akan segera ada karena liburnya memang panjang,” tambahnya.
HCS Merupakan salah satu jenis uang layak edar (ULE) yang umumnya disebut dengan uang baru karena kondisinya bagus. Sedangkan ULE lain Bahkan masih sah sebagai alat pembayaran, tapi tidak dalam kondisi baru.
(skt/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA