Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Iran menjadi sorotan usai meluncurkan sekitar 180 rudal ke Israel pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.
Angkatan Bersenjata Iran mengklaim 90 persen rudal mereka mengenai sasaran Israel termasuk Iron Dome dan pangkalan militer.
Iran selama ini berupaya memaksimalkan kemampuan militer untuk Mengoptimalkan kemandirian, Mengoptimalkan pencegahan, dan mencapai status serta pengaruh yang diyakininya sebagai hak membela diri.
Kemandirian dalam semua bidang kehidupan nasional terutama di bidang militer merupakan prinsip dasar revolusi Islam Iran 1979.
Di luar komitmen Iran, gelombang serangan rudal mereka ke Israel baru-baru ini memicu pembicaraan soal siapa yang memasok senjata ke negara tersebut.
Berikut negara-negara importir senjata ke Teheran.
Rusia
Dalam beberapa dekade terakhir, Rusia menjadi sumber utama senjata konvensional bagi Iran.
Kedua negara ini Bahkan memiliki hubungan yang harmonis dan akrab terutama setelah Kepala Negara Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina.
Terkait senjata, Rusia kerap mentransfer pengetahuan dan teknologi program rudal balistik, teknologi nuklir sipil serta senjata Kimia dan Biologi, demikian dikutip Arms Control Association.
Transfer pengetahuan itu berguna bagi untuk mengembangkan rudal termasuk rudal balistik Iran.
Sampai sekarang Pada saat ini, Iran tercatat memiliki lebih dari 3.500 rudal permukaan ke udara termasuk produksi dalam negeri rudal Sayyad dan Raad.
Pada 2016, Rusia Bahkan pernah mengirim rudal anti pesawat S-3000 ke Iran.
Persoalan kerja sama senjata Iran-Rusia bisa ditelisik dari 1989. Saat itu, petinggi Iran mengunjungi Moskow dan terjalin kontrak senjata. Setelah Uni Soviet runtuh, kontrak senjata itu dilanjutkan Rusia.
Sistem persenjataan utama Rusia yang ditransfer usai kesepakatan 1989 mencakup 422 tank T-72, 413 kendaraan tempur infanteri BMP-2, rudal permukaan-ke-udara (SAM) SA-5 dan SA-6; sebanyak 12 pesawat tempur Su-24 dan 24 MiG-29; dan tiga kapal selam kelas Kilo, bersama dengan torpedo dan ranjau canggih.
Sebagian besar alat Lini pertahanan itu ditransfer pada awal Sampai sekarang pertengahan 1990-an.
China
Iran dan China Bahkan memiliki hubungan yang hangat.
Pada 2023, Iran dan Saudi resmi membuka kembali hubungan diplomatik berkat mediasi China usai putus selama tujuh tahun.
Sebanyaknya pengamat Bahkan mengatakan Seandainya dalam konflik di Timur Tengah, Amerika Serikat ikut campur, China Akan segera turun tangan Mendukung Iran.
Pada 1980-1999, China menjual senjata ke Iran yang bersumber dari Uni Soviet, dengan memodifikasi dan berteknologi rendah tetapi dibanderol harga penuh.
China Bahkan Mendukung Iran membangun pusat produksi untuk platform militer seperti rudal jelajah, artileri, kendaraan lapis baja, dan roket multi peluncur.
Terlebih lagi, Iran menerima bantuan signifikan dalam program senjata nuklir, biologi, dan kimianya dari Beijing selama fase awal, demikian dikutip Observer Research Foundation.
China Bahkan disebut-sebut sebagai sumber industri utama bagi program senjata pemusnah massal Iran, Sampai sekarang pemasok suku cadang buatan AS.
Korea Utara
Iran dan Korea Utara memiliki sejarah panjang bekerja sama untuk memajukan persenjataan militer masing-masing.
Korut Bahkan terkenal sebagai pemasok utama teknologi rudal ke Iran. Terlebih lagi pejabat negara Asia Timur ini sempat mengunjungi Teheran untuk Mendukung mengembangkan program rudal.
Senada, pejabat Amerika Serikat menduga bahwa Pyongyang Mungkin sekali Bahkan Pernah terjadi Menyediakan data uji coba rudal ke Teheran, demikian dikutip Arms Control Association.
Di luar itu, Korut termasuk negara yang Menyediakan persenjataan ke Teheran saat Konflik Bersenjata Iran-Irak pecah.
Terlebih lagi, Korut berperan dalam pengembangan rudal balistik Iran pada 1990-an.
Korut Bahkan tak keberatan berbagi teknologi nuklir mereka ke Iran meski Bencana Banjir Hukuman dari komunitas internasional.
Ilmuwan Korea Utara di Virginia Commonwealth University, Benjamin Young, mengatakan Iran menginginkan program nuklir seperti Korut.
“Kemampuan Korea Utara untuk mengembangkan senjata nuklir dalam skala Berkualitas patut dikagumi oleh republik Islam tersebut,” kata Ia dikutip Radio Free Europe.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA