Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak dunia merangkak naik pada perdagangan Senin (8/7) akibat badai Beryl yang menerjang Texas, Amerika Serikat (AS).
Akibat bencana alam itu, para investor was-was pasokan minyak terganggu usai pemerintah menutup pelabuhan terbesar di Texas untuk berjaga-jaga badai tropis itu kembali datang hari ini.
Minyak mentah berjangka Brent naik tipis 11 sen atau 0,1 persen menjadi US$86,65 per barel. Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI AS) berada di US$83,08 per barel usai turun 8 sen.
Pemerintah menutup Pelabuhan Corpus Christi, Houston, Galveston, Freeport dan Texas City ditutup pada Minggu (7/7).
Penutupan itu dilakukan untuk berjaga-jaga badai tropis Beryl meningkat jadi badai kategori 2.
Penutupan pelabuhan tersebut menghentikan sementara Penjualan Barang ke Luar Negeri minyak mentah dan gas alam cair, pengiriman minyak ke kilang, serta pengiriman bahan bakar kendaraan dari pabrik-pabrik di area tersebut.
“Sepertinya Akan segera terjadi gelombang badai, kemungkinan besar terjadi pemadaman listrik,” kata analis IG, Tony Sycamore, dikutip Reuters.
Fluktuasi Harga, kata Sycamore, Bahkan didukung oleh harapan penurunan suku bunga acuan The Fed usai Ketidakstabilan Ekonomi. Suku bunga yang lebih rendah dapat Mengoptimalkan aktivitas ekonomi dan Mengoptimalkan permintaan minyak mentah.
Investor Bahkan mengamati dampak Pemilihan Umum di Inggris, Perancis dan Iran minggu lalu terhadap kebijakan Politik Global dan energi.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA