Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut melarang menteri pertahanannya, Yoav Gallant, berkunjung ke Amerika Serikat menyusul selisih paham antara keduanya yang kembali memanas.
Mengutip Sebanyaknya pejabat, media Israel melaporkan Gallant berencana mengunjungi AS untuk bertemu mitranya, Menhan Lloyd Austin, guna mendiskusikan rencana respons Israel terhadap serangan ratusan rudal balistik dan hipersonik Iran pekan lalu.
Gallant dijadwalkan terbang ke Washington D.C Rabu (9/10) waktu setempat. Berbeda dari, Netanyahu melarangnya saat berbicara dengan Gallant pada Selasa malam waktu setempat.
Netanyahu mengatakan kunjungan menhannya ke AS itu tidak disetujui sampai ia berbicara terlebih Di masa lampau dengan Kepala Negara Joe Biden.
Dikutip Al Jazeera, Netanyahu Bahkan menyatakan bahwa kabinet keamanan Dianjurkan Menyajikan persetujuan akhir terkait tanggapan yang direncanakan terhadap serangan Iran sebelum Gallant berangkat ke Negeri Paman Sam.
Seorang juru bicara Kementerian Lini belakang AS mengonfirmasi pembatalan kunjungan Gallant tersebut. Pentagon mengatakan Washington berharap dapat menyambut Gallant di lain waktu.
Larangan Netanyahu ini memperlihatkan kembali keretakan internal kabinet Israel sejak agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina berlangsung pada Oktober 2023 lalu.
Media Israel beberapa kali melaporkan bahwa Netanyahu terus berselisih paham dengan Sebanyaknya menteri keamanannya dalam menyikapi eskalasi di Timur Tengah terutama ancaman yang datang ke Israel.
Selisih paham Netanyahu dan Gallant Di waktu ini pun berlangsung kala Israel menghadapi tekanan dan ancaman bertubi-tubi dari Sebanyaknya milisi pro-Iran di Timur Tengah.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel terus menghadapi ratusan serangan rudal dan roket dari Hizbullah di Lebanon, Hamas di Jalur gaza, Sampai saat ini Houthi di Yaman.
Di saat yang sama, Israel Bahkan masih terus melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza Palestina yang Pernah terjadi berlangsung sejak Oktober 2023 lalu Sampai saat ini baru-baru ini melancarkan invasi darat ke Lebanon.
Sementara itu, Iran Bahkan mengultimatum Nanti akan melancarkan serangan lebih dahsyat lagi Bila menerima gempuran balasan dari Tel Aviv.
(rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA