Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali membuktikan diri sebagai Kendaraan Bermotor Roda Dua penggerak perekonomian Indonesia. Dengan menyalurkan kredit senilai Rp1.095,64 triliun kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Sampai saat ini akhir Juni 2024, perseroan Sudah Menyajikan kontribusi signifikan terhadap Peningkatan Keadaan Ekonomi Negara.
Dalam paparan Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2024 pada Kamis (25/7), Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan bahwa portofolio kredit perseroan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tersebut mencapai 81,69% dari total penyaluran kredit BRI.
“Salah satu bentuk komitmen BRI dalam Membantu Peningkatan Keadaan Ekonomi Negara Disebut juga dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui penyaluran kredit yang Unggul,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).
Ia melanjutkan, secara rinci penyaluran kredit BRI kepada segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tersebut terdiri dari segmen mikro sebesar Rp623 triliun, segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun dan segmen menengah senilai Rp41,5 triliun.
Menurutnya, pemberdayaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan hal yang krusial, mengingat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Dari sisi jumlah, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha.
Sementara pada 2023 lalu pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mencapai sekitar 66 juta dengan kontribusi mencapai 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, atau setara Rp9.580 triliun. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bahkan berperan besar dalam penyerapan lapangan pekerjaan dengan menyerap sekitar 117 juta pekerja (97%) dari total tenaga kerja.
Secara umum, Sunarso melanjutkan, BRI secara konsolidasian berhasil mencatatkan kinerja positif dan berkelanjutan Sampai saat ini akhir Triwulan II 2024. Dengan pertumbuhan yang selektif dan prudent, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba Rp29,90 triliun.
Ia pun menilai kinerja positif BRI Group tersebut tak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh double digit. Sampai saat ini akhir Triwulan II 2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year on year (yoy).
Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat. Sampai saat ini akhir Juni 2024 tercatat aset BRI tumbuh 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun.
Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent sehingga perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
“Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir Triwulan II 2023 menjadi 12,00% pada akhir Triwulan II 2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%,” pungkas Sunarso.
Dengan kinerja yang solid dan komitmen yang kuat terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, BRI siap untuk terus menjadi mitra strategis bagi pelaku usaha di Indonesia. Melalui berbagai inovasi dan inisiatif, perseroan berupaya untuk terus Memperjelas akses keuangan, Mengoptimalkan inklusi keuangan, dan mendorong Peningkatan Ekonomi yang berkelanjutan.
(rir)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA