Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Filipina Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong menegaskan semua pihak yang terlibat skandal Pencurian Uang Negara pengendalian Bencana Banjir Berencana dijebloskan ke penjara pada akhir tahun ini.
Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Kamis (13/11), Bongbong mengatakan pemerintah Sudah melaksanakan Sebanyaknya tindakan terhadap individu yang terlibat dalam skandal Pencurian Uang Negara proyek pengendalian Bencana Banjir Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian kasus ini Sudah diserahkan ke Ombudsman oleh Komisi Independen Infrastruktur (Independent Commission for Infrastructure/ICI). Setidaknya ada 37 anggota parlemen, pejabat, dan kontraktor yang terseret dalam gelombang pertama ini.
Marcos tidak merinci siapa 37 pihak tersebut. Berbeda dengan, Sesuai ketentuan catatan ICI, Senator Joel Villanueva dan Jinggoy Estrada, serta mantan anggota kongres Zaldy Co termasuk dalam daftar tersebut.
“Sebelum Christmas, kasus terhadap nama-nama yang Sudah saya urus Berencana selesai. Kasus-kasus itu Pernah lengkap dan mereka Berencana dipenjarakan. Mereka tidak Berencana bisa merayakan Natal,” kata Bongbong, seperti dikutip Philstar.
Marcos mengatakan Pada Sekarang prioritas pemerintah Merupakan menjebloskan semua yang bersalah ke penjara. Pemerintah Bahkan Berencana memulihkan seluruh dana yang dicuri serta melakukan reformasi untuk membuat perubahan yang berkelanjutan.
Filipina belakangan dilanda skandal Pencurian Uang Negara proyek pengendalian Bencana Banjir setelah Bencana Banjir parah merendam Sebanyaknya wilayah negara itu selama berminggu-minggu.
Pemerintah curiga dana miliaran peso hilang dalam proyek pengendalian Bencana Banjir, yang Sudah berjalan sejak 2022 lalu.
Bongbong yang pertama mengungkap soal anomali proyek pengendalian Bencana Banjir dalam pidato kenegaraan keempatnya. Setelah dilakukan inspeksi, Bongbong menyampaikan bahwa Sebanyaknya kontraktor ternama ‘bermain’ dalam proyek publik ini.
Salah satu kontraktor tersebut Dengan kata lain milik pengusaha Discaya.
Bongbong lantas membentuk badan independen yang bertugas menyelidiki kasus Pencurian Uang Negara proyek pengendalian Bencana Banjir ini. Komisi ini memiliki wewenang untuk memanggil para tersangka guna diinterogasi.
(bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
