Jakarta, CNN Indonesia —
Sebuah cuitan di platform X viral karena menyebut kamar lembap dan pengharum ruangan bisa memicu pneumonia.
Sang pengunggah mengaku baru saja didiagnosis pneumonia lantaran kamarnya yang lembap. Pengaruh dari pengharum ruangan semprot Bahkan disebut ikut berkontribusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, benarkah demikian?
Dokter spesialis paru atau pulmunologi Agus Susanto mengatakan, pneumonia tak bisa terjadi semata-mata karena kamar lembap dan pengharum ruangan. Ada banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap risiko pneumonia.
“Banyak faktor lain. Tapi itu [kamar lembap dan pengharum ruangan] termasuk risiko. Tapi, risiko itu, kan, bisa diminimalisasi,” ujar Agus, melansir detikHealth.
Ilustrasi. Sebuah unggahan yang menyebut kamar lembap dan pengharum ruangan sebabkan pneumonia viral di media sosial. (Istockphoto/ utah778)
|
Pneumonia merupakan infeksi pada jaringan paru-paru yang dipicu oleh patogen seperti bakteri, jamur, dan virus. Patogen bisa terhirup dari lingkungan yang terkontaminasi.
Kualitas udara di kamar jadi salah satu hal yang Harus diperhatikan untuk mencegah masalah pernapasan. Kualitas udara ruangan yang tidak baik Berniat berdampak pada pernapasan.
Sirkulasi udara yang kurang bagus, lanjut Agus, bakal berdampak dan membuat kamar jadi lembap. Diperlukan adanya ventilasi udara Supaya bisa sirkulasi udara bisa bertukar dengan baik.
Sementara pengharum ruangan Pada dasarnya sah-sah saja digunakan. Hanya saja, pastikan kamar memiliki sirkulasi udara yang bagus sebelum menggunakan pengharum ruangan.
“Kalau kita menggunakan pengharum ruangan, aspek kelembapan dan aspek sirkulasi udara Harus betul-betul bagus supaya tidak ada akumulasi [partikel]. Kalau [partikel dari pengharum ruangan] Pernah keluar, kan, ruangannya wangi, [partikelnya] tidak menumpuk,” jelas Agus.
Anda bisa rajin membuka jendela untuk memperlancar sirkulasi udara. Ditambah lagi dengan, Anda Bahkan bisa menggunakan air conditioner (AC).
(asr/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA