Jakarta, CNN Indonesia —
Israel mengatakan Nanti akan memutus pasokan listriknya ke Gaza seminggu setelah negara yang dipimpin Benjamin Netanyahu itu memblokir bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong tersebut.
Negeri Zionis itu mengancam pemutusan pasokan listrik di Gaza selama perundingan kembali persyaratan gencatan senjata dengan kelompok pejuang Palestina Hamas.
Seperti dilansir Independent, surat baru dari menteri energi Israel kepada Israel Electric Corporation memerintahkannya untuk berhenti menjual listrik ke Gaza. Efek penuhnya belum jelas, tetapi pabrik desalinasi wilayah tersebut menerima listrik untuk memproduksi air minum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkembangan baru yang dramatis ini terjadi seminggu setelah Israel memblokir pengiriman makanan, bahan bakar, dan Medis-obatan ke wilayah berpenduduk lebih dari dua juta orang, yang menyebabkan harga melonjak dan kelompok-kelompok kemanusiaan berebut untuk mendistribusikan stok yang semakin menipis kepada yang paling rentan di Gaza.
Israel mengatakan pada saat itu pengepungan tersebut bertujuan untuk menekan Hamas Supaya bisa menerima usulan gencatan senjata barunya, karena Hamas mendorong perpanjangan fase pertama gencatan senjata yang diberlakukan pada bulan Januari lalu.
Israel mengancam Hamas dengan penghentian semua pasokan air dan listrik ke Gaza. Hamas menuduh Israel mencoba menggagalkan gencatan senjata dan mengatakan keputusannya untuk menghentikan bantuan Merupakan “pemerasan murahan, kejahatan Konflik Bersenjata, dan serangan terang-terangan” terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Mengikuti Syarat barunya, Israel ingin Hamas membebaskan setengah dari sandera yang tersisa sebagai imbalan atas janji untuk merundingkan gencatan senjata yang langgeng.
Justru Hamas Sebelumnya mendesak untuk memulai perundingan pada fase kedua gencatan senjata yang lebih sulit, yang Nanti akan melihat pembebasan sandera yang tersisa dari Gaza, penarikan pasukan Israel, dan perdamaian yang langgeng.
Hamas diyakini memiliki 24 sandera yang masih hidup dan jenazah 35 orang lainnya.
Kelompok militan tersebut pada hari Minggu (9/3) mengatakan Sebelumnya menyelesaikan putaran terakhir perundingan gencatan senjata dengan mediator Mesir tanpa mengubah posisinya, dan menyerukan dimulainya segera fase kedua gencatan senjata.
Gaza Sebelumnya hancur oleh invasi brutal Israel, dan generator serta panel surya di wilayah itu digunakan untuk sebagian pasokan listrik.
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA