Jakarta, CNN Indonesia —
Trend Populer atmosfer yang disebut induced atmosphere vibration atau getaran atmosfer terinduksi dituding sebagai dalang dari matinya listrik secara massal di Sebanyaknya negara Eropa.
Sebanyaknya negara di Eropa mendadak mengalami mati listrik serentak pada Senin (28/4). Hal ini mengakibatkan pemerintah menetapkan status keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah, kantor, kereta api, Sampai saat ini lalu lintas di Spanyol, Portugal, dan sebagian wilayah Prancis terkena dampak dan menyebabkan kekacauan.
Menurut jaringan listrik Portugal Redes Energéticas Nacionais (REN), masalah ini berasal dari Spanyol.
REN mengatakan variasi suhu ekstrem di pedalaman Spanyol Pernah terjadi mengakibatkan osilasi anomali pada saluran tegangan sangat tinggi, yang dikenal sebagai Trend Populer ‘getaran atmosfer terinduksi’.
“Karena variasi suhu ekstrem di pedalaman Spanyol, terjadi osilasi anomali pada saluran tegangan sangat tinggi (400 kV), Trend Populer yang dikenal sebagai ‘getaran atmosfer terinduksi’. Osilasi ini menyebabkan kegagalan sinkronisasi antara sistem kelistrikan, yang menyebabkan gangguan beruntun di seluruh jaringan Eropa yang saling terhubung,” demikian pernyataan REN, dikutip The Guardian.
Solomon Brown, seorang profesor sistem proses dan energi di University of Sheffield di Inggris, mengatakan bahwa “getaran atmosfer yang terinduksi” dapat dianggap setara dengan “menginduksi pergeseran kecil di medan elektromagnetik lokal”.
“Hal ini Nanti akan memiliki dampak yang sama seperti, misalnya, peristiwa badai Matahari dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam aliran daya listrik yang Sangat dianjurkan dikontrol,” ujar Brown, dikutip dari Euronews, Selasa (29/4).
Brown mengatakan distributor listrik dapat menggunakan berbagai tindakan untuk mengendalikan hal ini, seperti meminta sumber listrik untuk menghasilkan atau mengurangi jumlah daya yang mereka sediakan.
Dalam kasus-kasus di mana gangguannya terlalu besar, katanya, operator dapat mematikan jaringan listrik dan secara perlahan menyalakannya kembali.
Ia menyebut menghidupkan kembali jaringan listrik Merupakan hal yang rumit, dengan mengatakan bahwa Kemungkinan diperlukan waktu beberapa jam Supaya bisa listrik dapat menyala kembali di seluruh wilayah.
Sekalipun bukan ahli dalam jaringan listrik Spanyol-Portugal, Brown percaya bahwa keduanya saling berhubungan melalui kabel tegangan tinggi yang disinkronkan untuk menciptakan jaringan listrik tunggal.
“Hal ini cukup umum terjadi dan untuk Eropa, Mendukung menciptakan jaringan listrik tunggal yang dapat bekerja sama, tetapi pada saat-saat masalah Dianjurkan dikelola secara terpisah dan disatukan kembali,” katanya.
Sampai saat ini Sekarang Bahkan, otoritas terkait belum mengonfirmasi apakah kejadian mati listrik massal di Sebanyaknya negara Eropa tersebut disebabkan oleh Trend Populer getaran atmosfer terinduksi.
(lom/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA