Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Turki Recep Tayyip Erdogan buka suara soal setahun agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina yang menurutnya genosida terang-terangan di era modern pada Senin (7/10).
Erdogan bersumpah Israel Akan segera “membayar harga atas genosida” di Gaza saat memperingati setahun agresi brutal tersebut yang jatuh pada Senin. Ia Bahkan melayangkan belasungkawa kepada warga Palestina yang Pernah terjadi kehilangan anggota keluarganya imbas agresi Israel yang Pada saat ini meluas ke Lebanon.
“Saya mengenang dengan kesedihan puluhan ribu orang yang Pernah terjadi dibantai oleh pemerintah Israel yang kejam sejak 7 Oktober, dan saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada saudara-saudara saya di Gaza, Palestina, dan Lebanon yang kehilangan pasangan, anak-anak, dan keluarga mereka,” tulis Erdogan di X.
Ia menambahkan bahwa kebijakan Israel yang berupa “genosida, pendudukan, dan invasi” Dianjurkan dihentikan.
“Sama seperti Hitler yang dihentikan oleh aliansi kemanusiaan, Netanyahu dan jaringan pembunuhnya Akan segera dihentikan dengan Tips yang sama. Dunia yang tidak mempertanggungjawabkan genosida di Gaza tidak Akan segera pernah menemukan kedamaian,” ucap Erdogan menambahkan seperti dikutip Al Jazeera.
Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, Pernah terjadi memasuki satu tahun per hari ini, Senin (7/10). Puluhan ribu korban jiwa Pernah terjadi berjatuhan dan berbagai kerusakan menyelimuti Gaza.
Dilansir dari Anadolu Agency, agresi Israel di Palestina ini merupakan salah satu konflik paling merusak di abad ke-21. Ini Bahkan menjadi Konflik Bersenjata paling mematikan bagi warga Palestina dalam sejarah konflik Israel-Palestina.
Korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza Pernah terjadi mencapai 41.870 orang. Sebagian besar korban tewas merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, korban luka-luka mencapai 97.166 orang dan 11.000 orang masih dilaporkan menghilang.
Di sisi lain, menurut catatan pemerintah Israel, sebanyak 101 orang masih disandera oleh milisi Hamas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sekitar 31 orang di antaranya diyakini Pernah terjadi meninggal dunia.
Sampai sekarang Di waktu ini, komunitas internasional terus mendesak Israel dan Hamas untuk menerapkan gencatan senjata permanen. Apalagi, agresi brutal Israel Bahkan mulai meluas ke Lebaon, di mana Tel Aviv terus melancarkan serangan udara Sampai sekarang mulai menginvasi darat Lebanon demi memerangi milisi Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas.
Komunitas internasional cemas bahwa Lebanon, terutama Lebanon selatan markas Hizbullah bisa menjadi Jalur Gaza kedua yang diporak-porandakan Israel.
Sampai Saat ini Bahkan Bahkan, perundingan gencatan senjata Israel dan Hamas terus mandeg meski Pernah terjadi dimediasi oleh Qatar, Mesir, Sampai sekarang Amerika Serikat. AS dan Sebanyaknya negara Barat Bahkan mulai mengupayakan proposal gencatan senjata Israel dan Hizbullah di Lebanon meski Pernah terjadi ditolak kedua belah pihak.
(rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA