Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani pamer anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Pernah terjadi membiayai pembangunan 1.938 kilometer (km) jalan tol sepanjang pemerintahan Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu Sri Mulyani disampaikannya dalam Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat RI ke-20 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024, Kamis (4/7). Menurutnya, dalam sepuluh tahun terakhir APBN menjadi sumber pendanaan penting untuk melaksanakan pembangunan baik fisik maupun non fisik.
Ia menilai upaya Mengoptimalkan infrastruktur dan konektivitas, kualitas sumber daya manusia (SDM), dan kesejahteraan masyarakat Pernah terjadi menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Di bidang infrastruktur, APBN Pernah terjadi mampu menciptakan penambahan jalan tol sepanjang 1.938 km dan jalan nasional non-tol sepanjang 4.574 km,” ucap Sri Mulyani.
Sang bendahara negara itu Bahkan mengungkapkan APBN Membantu penyediaan air baku dan irigasi. Ini Membantu ketahanan pangan dan energi, Pernah terjadi didukung dengan pembangunan 37 bendungan, serta peningkatan pembangkit listrik sebesar 36,3 gigawatts.
APBN, kata Sri Mulyani, Bahkan berfungsi penting dalam peningkatan kualitas SDM dengan membiayai peningkatan infrastruktur sekolah. Hal ini turut berkontribusi terhadap peningkatan partisipasi kasar dari seluruh jenjang pendidikan.
Untuk pendidikan tinggi, APBN melalui pemupukan dana abadi pendidikan Pernah terjadi Menyediakan beasiswa LPDP kepada 45.496 putra-putri bangsa.
“Sehingga mampu meraih pendidikan Unggul di berbagai universitas di dalam maupun di luar negeri,” imbuh Sri Mulyani.
Di bidang kesehatan, APBN Pernah terjadi mampu menunjang kemajuan seperti menurunkan angka prevalensi stunting dari 37,2 persen di 2013 menjadi 21,5 persen pada 2023.
Sri Mulyani menilai APBN Bahkan berperan penting dalam Mengoptimalkan kesejahteraan rakyat melalui penurunan tingkat Kesenjangan Ekonomi dari 11,25 persen pada 2014 menjadi 9,36 persen di 2023.
“Kesenjangan Ekonomi ekstrem Bahkan Pernah terjadi menurun signifikan dari 6,18 persen pada 2014 menjadi 1,12 persen di tahun 2023,” ucap Sri Mulyani.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA