Setelah Indonesia, BYD Bangun Pabrik di Pakistan


Jakarta, CNN Indonesia

Perusahaan otomotif asal China, BYD semakin melebarkan sayapnya ke penjuru dunia. Setelah Indonesia, BYD Pada saat ini mengklaim Berniat membangun pabrik Kendaraan Pribadi listrik di Pakistan yang Berniat beroperasi pada 2026.

BYD Sebelumnya memasuki lebih dari 80 pasar secara global. Pada Juli 2024, BYD meresmikan pabrik di Thailand, perusahaan Bahkan memiliki pabrik di Uzbekistan dan pabrik perakitan NEV (new energy vehicle) yang Dalam proses dibangun di Indonesia.

Terlebih lagi, BYD Sebelumnya menandatangani perjanjian dengan Hongaria, Turki, dan Brasil untuk produksi Mobil Listrik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pabrik BYD Berniat dibangun di dekat Pelabuhan Qasimdi Karachi yang Sebelumnya menjadi Tempat pabrik perakitan perusahaan Kendaraan Pribadi Jepang dan Korea. Pelabuhan Qasim merupakan pelabuhan terbesar kedua di negara yang menangani sekitar 35 persen kargo negara.

Untuk melancarkan rencananya BYD di Pakistan, perusahaan menggandeng grup otomotif besar di Pakistan Dikenal sebagai Mega Motors. Tahap awal sebelum mendirikan pabrik, perusahaan Berniat meluncurkan SUV Atto 3, Dolphin dan sedan Seal.

Ketiga model Kendaraan Pribadi listrik itu Pernah dikenalkan oleh perusahaan pada 17 Agustus 2024.

Penjualan di Pakistan Berniat dimulai pada kuartal keempat 2024 dan sebelum itu perusahaan Berniat mendirikan ruang pamer di Karachi, Lahore, dan Islamabad mengutip Reuters, Selasa (20/8).

BYD tergolong berani

Invasi BYD ke Pakistan tergolong berani, sebab penjualan kendaraan rakitan lokal di Pakistan pada 2023 cuma 85.087 unit, atau turun 63,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total penjualan itu pasar Kendaraan Pribadi penumpang hanya mencapai setengahnya.

Di satu sisi, pemerintah Pakistan menargetkan 30 persen penjualan Kendaraan Pribadi baru Berniat disumbang oleh kendaraan NEV pada 2030. Hal itu usai masuknya merek Kendaraan Pribadi China seperti Great Wall Kendaraan Bermotor Roda Dua, SAIC, dan Changan.

(tim/mik)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version