Respons Hamas atas Proposal Trump soal Gencatan Senjata Gaza


Jakarta, CNN Indonesia

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, buka suara terkait proposal gencatan senjata di Jalur Gaza, usulan Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump.

Mediator gencatan senjata Gaza, Qatar dan Mesir, Sudah membagikan dokumen proposal tersebut untuk ditinjau Hamas pada Senin (30/9). Hamas tidak terlibat dalam putaran Perundingan terkait proposal tersebut.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Para negosiator Hamas mengatakan mereka Berencana meninjaunya dengan itikad baik dan Menyediakan tanggapan,” kata seorang pejabat Hamas kepada Reuters.

Meski demikian Hamas belum Menyediakan tanggapan secara resmi tentang proposal usulan Trump. Apalagi belum jelas apa “Skor baru” terkait usulan itu, selain dukungan luas dari negara-negara Arab dan mayoritas Muslim, termasuk RI.

Sebab sebagian besar dari 20 Skor proposal tersebut Kenyataannya Sudah dimasukkan dalam Sebanyaknya kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan selama dua tahun terakhir.

Trump mengusulkan proposal perdamaian untuk Gaza yang berisi 20 Skor. Skor-Skor itu mencakup pemulangan sandera yang ditawan Hamas, pertukaran tahanan, penarikan pasukan Israel.

Lebih rinci, proposal tersebut mencakup pembangunan kembali Gaza dan memastikan seluruh bantuan kemanusiaan bisa masuk tanpa ada campur tangan Israel atau Hamas.

Proposal Trump Bahkan mengusulkan pemerintahan sementara yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan layanan publik bagi rakyat Gaza.

Komite tersebut Berencana berisi warga Palestina dengan kualifikasi khusus, Ilmuwan internasional, dan diawasi badan transisi internasional baru” yang dipimpin Trump serta mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Proposal itu mendapat sambutan dari pejabat Barat meski tak secara jelas memuat peta jalan pendirian Negara Palestina.

Bertolak belakang dengan, usulan itu tak bisa disebut proposal yang komprehensif. Ilmuwan kebijakan publik dari Institut Studi Pasca Sarjana Doha, Qatar, Tame Qarmout, mengatakan usulan tersebut Berencana disebut terobosan Bila memuat prioritas warga Palestina di Gaza.

“Untuk mengakhiri genosida ini dan mencegah pemindahan paksa,” kata Qarmout, dikutip Al Jazeera.

Proposal tersebut, lanjut Ia, Bahkan Dianjurkan ditanggapi secara serius seluruh faksi di Palestina termasuk Hamas.

“Ini inisiatif transisi, ini jelas tak menyelesaikan konflik yang lebih besar,” imbuh Qarmout.

Meski demikian, Ia meminta Hamas untuk mempertimbangkan proposal tersebut dengan catatan khusus.

Beberapa di antaranya Bila Pertempuran genosida ini berakhir Saat ini Bahkan Bahkan, warga Palestina diizinkan tinggal di tanah air mereka, dan pembangunan ulang di bawah pengawasan internasional.

(isa/dna)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA