Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada pekan lalu Berencana menggelar rapat darurat pada pekan ini yang bakal membicarakan kebakaran Kendaraan Pribadi listrik serta Trik mengatasinya.
Rapat ini digelar menyusul bermunculannya insiden kebakaran Kendaraan Pribadi listrik di Korsel dan kekhawatiran publik mencuat soal keselamatan.
Menurut Autoblog yang menyitat Yonhap News, pemerintah Korsel Berencana merumuskan hal terkait ini pada awal September.
Menurut media lokal Chosun Ilbo yang mendapatkan informasi dari sumber anonim kementerian transportasi, pemerintah Korsel ingin produsen merilis secara resmi merek baterai di Kendaraan Pribadi listrik mereka.
Kewajiban produsen di Korsel Di waktu ini hanya meliputi informasi kendaraan seperti efisiensi bahan bakar, tetapi tak mesti menyatakan detail baterai seperti siapa nama pembuatnya.
Dua pekan lalu sedan listrik Mercedes-Benz dengan baterai buatan Farasis Energy asal China terbakar di garasi bawah tanah di sebuah apartemen di Incheon.
Kebakaran itu butuh delapan jam untuk dipadamkan. Sebelum bisa diamankan kebakaran merusak sekitar 140 Kendaraan Pribadi lain dan membuat 23 orang dilarikan ke rumah sakit lantaran mengisap asap.
Mercedes-Benz di Korsel menjelaskan dalam pernyataan resmi bahwa mereka menyikapi insiden ini secara serius dan berencana bekerja sama dengan pemerintah untuk mencari tahu penyebabnya.
Kantor Pusat Kebakaran & Bencana Metropolitan Seoul dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Februari mengungkap 1.399 kebakaran terjadi di parkiran bawah tanah di Korsel pada 2013 Sampai sekarang 2022 yang 43,7 persen disebabkan kendaraan.
Sementara itu dikatakan bahwa sumber listrik menyumbang 53 persen kebakaran Kendaraan Pribadi di parkiran bawah tanah.
“Serangkaian kebakaran Kendaraan Pribadi listrik di parkiran bawah tanah banyak yang dikaitkan dengan meningkatnya ketidakpercayaan konsumen terhadap Motor Listrik, yang dapat memperpanjang penurunan Motor Listrik Di waktu ini,” kata Esther Yim, analis di Samsung Securities, yang menyerukan industri mengambil tindakan guna meyakinkan konsumen.
Bulan lalu Hyundai Kendaraan Bermotor Roda Dua, Pabrik Kendaraan terbesar di Korsel, mengatakan bakal Memperjelas jajaran kendaraan hybrid lantaran permintaan Kendaraan Pribadi listrik menurun secara global.
Sementara itu produsen baterai asal Korsel, LG Energy Solution, yang memiliki pelanggan seperti Tesla, General Motors dan Hyundai, memangkas target penjualan tahunan karena perlambatan permintaan Kendaraan Pribadi listrik global.
(fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA