Pemda Nagekeo Berharap Kejadian yang Dialami Prada Lucky Tak Terulang


Kupang, CNN Indonesia

Pemerintah Kabupaten Nagekeo, NTT (NTT) berharap peristiwa seperti yang dialami oleh Prada Lucky Cepril Saputra Namo tidak terulang kembali.

Bupati Nagekeo Simplisius Donatus menyampaikan hal tersebut saat melayat ke rumah duka almarhum Prada Lucky di asrama tentara Kuanino Kupang bersama Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo GM Sada, Jumat (8/8) siang.

“Saya kira dengan kejadian ini menjadi bahan kesatuan (Batalyon TP 834/WM) untuk bisa evaluasi, kemudian untuk memperbaiki ke depan itu Dianjurkan lebih baik,” ujar Simplisius.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simplisius mengaku ikut prihatin dan menyesalkan peristiwa yang mengakibatkan meninggalnya Prada Lucky. Padahal, kehadiran Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere sangat Membantu masyarakat.





“Peristiwa (tewasnya Prada Lucky akibat dianiaya senior) ini semua orang tentunya menyesalkan,” tuturnya.

Simplius berjanji Berniat melakukan koordinasi dengan pihak Komandan Batalyon TP 834/WM Supaya bisa kasus serupa tidak boleh lagi terjadi di Kabupaten Nagekeo.

Menurut Simplisius, sejak kehadiran Batalyon TP 834/WM di Nagekeo beberapa bulan lalu banyak Membantu masyarakat karena personil yang ditempatkan di batalyon tersebut Merupakan pasukan pekerja.

“Mereka Pernah terjadi melakukan kegiatan-kegiatan untuk ikut serta dalam kegiatan masyarakat, Istimewa kehadiran mereka di sana. Pasukan yang hadir di sana itu pasukan pekerja, kalau Ingin cari petani ada, cari peternak ada, cari nelayan ada, cari tukang pun ada, ini sangat Membantu warga Nagekeo,” ucapnya.

Oleh karena itu, Simplius berharap batalyon tersebut tetap ada di Nagekeo dan itu sesuai harapan dari pemkab dan warga.

Simplisius Bahkan ingin Supaya bisa proses hukum secara internal tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan Syarat yang berlaku di internal TNI.

Sementara itu, Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo GM Sada mengatakan peristiwa tewasnya Prada Lucky yang diduga akibat dianiaya oleh senior di luar pengawasan pemerintah daerah.

“Ini sangat-sangat tidak diharapkan,” jelas Gonzalo.

Gonzalo pun berharap Supaya bisa pembinaan secara internal diperbaiki sehingga peristiwa serupa tidak terulang kembali.

“Minimal pembinaan secara internal itu mesti diperbaiki, karena TNI dengan paradigma baru ini kan pembinaannya lebih pada pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo tewas diduga akibat alami penyiksaan yang dilakukan oleh seniornya di dalam asrama batalyon.

Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8). Ia sempat menjalani perawatan selama empat hari di Intensive Care Unit RSUD Aeramo, Nagekeo.

(ely/sfr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA