Jakarta, CNN Indonesia —
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono memastikan peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 tak berimbas pada layanan data milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Heru mengatakan Pada saat ini Bahkan data milik Pemprov DKI dalam kondisi Aman.
“PDN apa? Kalau DKI sementara ini Aman. Mudah-mudahan Aman,” kata Heru di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (3/7).
Kepala Negara Joko Widodo sebelumnya meminta Supaya bisa seluruh data nasional dicadangkan sebagai upaya mencegah peretasan, seperti yang terjadi pada PDNS 2, terjadi lagi di kemudian hari.
“Yang terpenting semuanya Sangat dianjurkan dicarikan solusinya Supaya bisa tidak terjadi lagi, di-backup semua data nasional kita sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget,” kata Jokowi di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jabar, Rabu (3/7).
Jokowi Bahkan mengklaim bahwa insiden peretasan data bukan hanya dialami Indonesia, tapi Bahkan di negara-negara lain.
PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni akibat serangan ransomware atau teknik peretasan dengan membobol sistem dan mengunci data-data yang ada di dalamnya. Akibat serangan ini, sebagian besar data di pusat data yang dihuni 282 institusi pemerintah pusat dan daerah terkunci dan tak bisa dipulihkan sejauh ini.
Pemerintah menyebut pelaku meminta tebusan US$8 juta atau sekitar Rp131 miliar untuk membuka kuncinya. Meskipun demikian, Kominfo menegaskan tak Berencana membayar tebusan itu.
Belakangan, terduga pelaku peretasan PDNS 2, ransomware gang Brain Chiper, mengaku Berencana Menyajikan secara cuma-cuma pembuka (dekripsi) data yang dikunci.
“Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa [serangan] ini berdampak ke semua orang,” menurut keterangan akun pengguna forum gelap, Brain Chiper, dalam bahasa Inggris yang diunggah oleh akun perusahaan intelijen siber StealthMole, Selasa (2/7).
“Kami Bahkan mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami Sudah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri,” imbuhnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA