Jakarta, CNN Indonesia —
Oposisi di parlemen Partai Demokratik (DP) menyiapkan pemakzulan kedua terhadap Kepala Negara Korea Selatan Yoon Suk Yeol usai diboikot partai berkuasa People Power Party (PPP).
DP berencana melaporkan usulan mosi pemakzulan kedua ke Majelis Nasional pada Kamis (12/12), demikian dikutip Korea Herald.
Mosi itu mencakup tuduhan bahwa Yoon secara langsung meminta pasukan darurat militer untuk menutup Majelis Nasional dan menatap para anggota parlemen.
Partai Demokratik Nanti akan mendorong pemungutan suara pada Sabtu (14/12).
Menurut aturan Korsel, mosi di parlemen Harus diajukan untuk pemungutan suara antara 24 Sampai sekarang 72 jam setelah diusulkan.
Mosi pemakzulan ini merupakan kali kedua upaya oposisi untuk melengserkan Yoon usai drama darurat militer.
Misi pemakzulan pertama berlangsung pada pekan lalu. Sekalipun, hasil pemungutan suara tak mencapai kuorum karena PPP memboikot Pemungutan Suara itu.
Partai berkuasa itu walk out saat pemungutan suara Tengah berlangsung.
Dalam konstitusi Korsel, pemakzulan bisa lolos Seandainya mengantongi dua pertiga atau 200 suara parlemen. Aliansi Demokratik memiliki sekitar 176 kursi, sementara PPP 108 kursi.
Partai Demokratik Bahkan berjanji Nanti akan mengajukan mosi pemakzulan tiap pekan Sampai sekarang Yoon lengser.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA