Surabaya, CNN Indonesia —
Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) hari kedua tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali Jumat (4/7) kemarin tak ada korban atau survivor yang ditemukan.
Hari ini, Sabtu (5/7) operasi SAR gabungan kembali digelar.
Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno mengatakan, rencana pencarian hari ketiga Merupakan menentukan fix datum atau titik kapal berada di dasar laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Karena sesuai planning dan rapat kita kemarin kita Berniat melakukan upaya menentukan fix datum dan Alhamdulillah Bapak Panglima Koarmada II tadi datang Pernah membawa alut, Kemungkinan bisa searching dan nanti Berniat kita maksimalkan,” kata Eko di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (5/7).
Sampai sekarang Sabtu pagi tadi dari total 65 penumpang dan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tercatat dalam manifest, sebanyak 36 orang di antaranya Pernah ditemukan.
Dari 36 korban yang ditemukan, 6 orang di antaranya dalam kondisi meninggal dunia, kemudian 30 orang selamat. Sedangkan 29 orang lainnya masih dalam pencarian sejak kemarin.
mendapati dua belum membuahkan hasil. Belum ada korban yang ditemukan. Sebanyak 29 orang masih dinyatakan hilang.
Kemarin, Eko mengatakan pada hari kedua operasi SAR melibatkan dua On-Scene Coordinator (OSC) Didefinisikan sebagai di Ketapang dan Gilimanuk. Masing-masing OSC terdiri dari satuan tugas pencarian melalui laut, darat, dan udara.
“Hari ini yang kita lakukan yaitu terdiri dari dua OSC, OSC Ketapang dan Gilimanuk. Dari masing-masing OSC ada SRU laut, darat dan udara,” kata Ribut dalam konferensi pers di Banyuwangi, Jumat.
Tim SAR darat terdiri dari kekuatan Kodim dan Polres yang menyisir Pantai Gilimanuk dan Pantai Ketapang mulai dari Pelabuhan ASDP Sampai sekarang ke selatan. Justru Sampai sekarang Jumat sore, hasil pencarian belum menunjukkan adanya penemuan korban baru.
Ribut melanjutkan, SAR sektor laut Bahkan aktif melakukan pencarian. Armada laut dari TNI AL, Polri, KPLP, ASDP, dan Basarnas menyisir Tempat last known position (LKP) yang tercatat saat kapal mengirimkan sinyal distress.
Dari udara, pencarian melibatkan pesawat CN 235 Baharkam Polri dan helikopter dari potensi SAR Bali Air serta Heli Rescue Basarnas 3606. Justru hasilnya masih nihil.
“OSC tersebut Pernah menyampaikan dengan resume bahwa hari ini kami belum menemukan data-data adanya temuan baru dari korban yang dinyatakan hilang,” ucapnya.
Ribut mengatakan, proses pencarian Bahkan terkendala dengan cuaca. Jarak pandang yang terbatas serta gelombang laut yang tinggi.
“Data cuaca medan dan arus pasut (pasang surut air laut) dari BMKG ini sampai dengan sore tadi cuaca berkisar jarak pandang visibility yang tadinya 10 km berkurang sampai dengan 3 km. Itu yang disampaikan oleh BMKG. Kemudian tinggi gelombang 2 sampai dengan 2,5 m,” kata Ia.
Kemudian pada pemaparan Sabtu pagi ini, Eko menuturkan berbagai peralatan canggih disiapkan untuk mencari titik Tidak mungkin tidak kapal di bawah laut. Salah satunya menggunakan Helikopter Panther milik TNI AL yang dilengkapi deteksi sonar.
“Dan Ahamdulillah pagi ini, Bapak Panglima Koarmada II dengan heli panter, dengan alat deteksi sonarnya. Mudah-mudahan Bahkan bisa menangkap datum ini,” ujarnya.
Seandainya titik Tidak mungkin tidak kapal tenggelam Pernah ditemukan, pihaknya segera menerjunkan tim penyelam. Total personel penyelam profesional yang disiapkan sekitar 22 orang.
“Dan pagi ini paralel ada tim diver yang Pernah di sini ada 22 orang Di waktu ini Bahkan Tengah melakukan medical check up di rumah sakit RSUB Banyuwangi. Kemudian kita Berniat mengecek legalitas mereka, kemudian menyiapkan form untuk persiapan mereka,” pungkas Ia.
KMP Tunu Pratama Jaya Diberitakan tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi Ke arah Ke arah Pelabuhan Gilimanuk, Bali Rabu (2/7) malam.
Petugas jaga Syahbandar melihat kapal tenggelam sekitar Pukul 23.35 WIB. Posisi terakhir kapal terlihat di perairan Selat Bali pada koordinat _8° 9’32.35″S 114°25’6.38_.
(frd/dal)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA