Daftar Isi
                
                    
                
            
Jakarta, CNN Indonesia —
Bagi banyak orang, telur Merupakan menu sarapan andalan. Baik direbus, digoreng, atau dibuat orak-arik, makanan satu ini dikenal Murah sekaligus bergizi.
Telur mengandung protein Unggul, vitamin, dan mineral penting yang Membantu membangun otot, Membantu fungsi otak, serta membuat kenyang lebih lama. Berbeda dari, karena kandungan kolesterolnya, telur kerap dianggap sebagai Dalang naiknya kolesterol darah dan risiko penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi benarkah telur bikin kolesterol naik?
Kolesterol Pada dasarnya dibutuhkan tubuh untuk membentuk hormon, vitamin D, serta Membantu pencernaan lemak. Ada dua jenis kolesterol utama, Dengan kata lain LDL (low-density lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol ‘jahat’, dan HDL (high-density lipoprotein) atau kolesterol ‘baik’.
“LDL bisa menumpuk di pembuluh darah dan Memanfaatkan risiko penyakit jantung, sedangkan HDL justru Membantu membersihkan LDL dari aliran darah,” jelas Khushma Shah, ahli gizi klinis mengutip Health shots.
“Tubuh kita memang memproduksi kolesterol secara alami, tapi makanan seperti daging, keju, dan kuning telur Bahkan bisa menambah asupan kolesterol. Jadi, kuncinya bukan menghindari sepenuhnya, tapi menjaga keseimbangan antara LDL dan HDL,” tambahnya.
Berapa banyak kolesterol dalam telur?
Satu butir telur besar mengandung sekitar 186 miligram kolesterol, sebagian besar terdapat di bagian kuningnya. Selama bertahun-tahun, angka ini membuat banyak orang khawatir.
Sebuah penelitian dari North Western University, Chicago, sempat menyebut bahwa konsumsi setengah butir telur per hari dapat sedikit Memanfaatkan risiko penyakit jantung dan kematian.
Berbeda dari, riset yang lebih baru menunjukkan bahwa kolesterol dari makanan tidak Setiap Saat berdampak langsung pada kadar kolesterol darah. Hal ini karena hati manusia Berniat menyesuaikan produksi kolesterolnya tergantung dari asupan yang masuk.
| Ilustrasi. Kreasi olahan telur. (REUTERS/Sarah Meyssonnier) | 
Lantas, apakah kolesterol dalam telur berbahaya?
Menurut Harvard Health Publishing, sumber utama kolesterol dalam darah justru berasal dari hati, bukan dari makanan. Yang lebih berpengaruh terhadap kadar kolesterol Merupakan lemak jenuh dan lemak trans yang banyak terdapat pada mentega, daging olahan, dan makanan Mudah saji.
Disebut Bahkan, Tips mengolah dan memadukan telur jauh lebih penting daripada jumlah telur itu sendiri. Telur rebus dengan roti gandum dan alpukat Tidak mungkin tidak lebih sehat dibanding telur goreng yang dimasak dengan mentega dan disajikan bersama bacon.
Manakala begitu, apakah boleh makan telur setiap hari?
Boleh, asal dalam jumlah wajar dan dikonsumsi oleh individu yang sehat.
Sebuah studi besar dari Journal of Heart tahun 2018 di China yang melibatkan hampir setengah juta orang dewasa menemukan bahwa mereka yang makan satu butir telur setiap hari justru memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung dan stroke dibanding yang jarang mengonsumsinya.
Ditambah lagi dengan, telur Bahkan mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata serta mampu mengurangi peradangan.
(tis/tis)
                    
                                         
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
