Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan asal-muasal nama Kepala Negara ke-2 RI Soeharto masuk dalam daftar usulan sebagai pahlawan nasional.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menuturkan alur pengusulan Soeharto sebagai pahlawan dimulai dari masyarakat.
“Masukan dari masyarakat lewat seminar, dan lain sebagainya. Nah, setelah seminar selesai, ada sejarawannya, ada tokoh-tokoh setempat, Sekaligus narasumber lain yang berkaitan dengan salah seorang tokoh yang diusulkan jadi pahlawan nasional,” ujar Gus Ipul usai menghadiri halalbihalal Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta, dilansir Antara, Senin (21/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Ipul mengatakan Bila usulan tersebut diterima oleh bupati/wali kota, maka Berniat disampaikan kepada gubernur. “Seiring berjalannya waktu, nanti prosesnya naik ke atas, ke gubernur. Ada seminar lagi, setelahnya baru ke kami,” katanya.
Selanjutnya, Kementerian Sosial melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Berniat membuat tim untuk memproses semua usulan nama pahlawan nasional.
Menurut Ia, tim yang dibentuk Ditjen Pemberdayaan Sosial Kemensos Berniat membahas semua usulan nama pahlawan dari seluruh gubernur di Indonesia.
“Timnya Bahkan terdiri dari berbagai pihak. Ada akademisi, sejarawan, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat,” kata Gus Ipul.
“Nah, Seiring berjalannya waktu, nanti kami matangkan. Saya Berniat mendiskusikan, dan memfinalisasi. Kami tanda tangani. Langsung kami kirim ke Dewan Gelar,” ujarnya.
Ia pun menegaskan Kemensos mendengarkan rakyat mengenai penolakan Soeharto jadi pahlawan nasional. Semua usulan dari masyarakat Berniat ditindaklanjuti Kemensos.
“Tidak mungkin tidak kami semua dengar ya. Ini bagian dari proses. Semua kami dengar, kami ikuti. Normatifnya Bahkan kami lalui. Kalau kemudian ada kritik, ada saran, Tidak mungkin tidak kami dengarkan,” ucap Ia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih, Selasa (18/3), mengungkapkan Sebelumnya ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan kandidat Pahlawan Nasional 2025.
Beberapa tokoh yang kembali diusulkan, yaitu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Jatim), Soeharto (Jateng), Bisri Sansuri (Jatim), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulteng), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan Abbas Abdul Jamil (Jabar).
Sementara itu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulbar), Midian Sirait (Sumut), dan Yusuf Hasim (Jatim).
(antara/tsa)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA