Jakarta, CNN Indonesia —
Juru bicara Calon Gubernur dan Cawagub Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, Angkie Yudistia membantah tudingan Pramono Anung yang menyentil RK soal penanganan kelompok Penyandang Disabilitas selama menjabat sebagai Gubernur Jabar.
Ia menilai pernyataan Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 itu lahir tanpa melihat dari berbagai faktor secara menyeluruh.
“Saya berharap testimoni dari satu orang tidak langsung dijadikan alasan bahwa Bandung dan sekitarnya tidak ramah terhadap teman Penyandang Disabilitas. Kepemimpinan Ridwan Kamil diklaim gagal tanpa melihat indikator lain, seperti data, fakta, dan faktor lain secara holistik,” kata Angkie dalam keterangannya, Selasa (8/10).
Politisi Perindo itu mengaku sejak menjabat sebagai Gubernur Jabar, RK peduli terhadap penyandang Penyandang Disabilitas.
“Usaha Kecil Menengah di Jabar banyak mempekerjakan Penyandang Disabilitas, pendidikan yang dihadirkan untuk teman Penyandang Disabilitas Bahkan sangat baik,” ujar Ia.
Angkie pun menyampaikan di Pilgub Jakarta ini, RIDO menggagas kartu Penyandang Disabilitas. Kartu itu jadi bagian dari program ‘Kartu Kamu’.
Ia mengatakan kartu itu Berencana Menyediakan konsesi terhadap berbagai pelayanan publik mulai dari transportasi gratis, alat bantu, bantuan kesehatan, Sampai sekarang pendidikan gratis.
Angkie menyebut setiap visi dan misi RIDO mengusung prinsip inklusivitas bagi seluruh pihak, termasuk penyandang Penyandang Disabilitas. Terlebih lagi, ia menyebut gagasan bantuan kredit tanpa bunga dan agunan atau kredit mesra Bahkan Berencana turut menyasar penyandang Penyandang Disabilitas.
Ia mengatakan program itu Berencana sangat bermanfaat bagi penyandang Penyandang Disabilitas lantaran beberapa di antara mereka memiliki keterbatasan untuk bekerja formal.
“Sekalipun, semua itu bisa dimaksimalkan secara informal Supaya bisa teman Penyandang Disabilitas dapat mandiri secara ekonomi,” ucapnya.
Sentilan Pramono ke RK soal penanganan kelompok Penyandang Disabilitas di Jabar itu disampaikan pada debat perdana Pilgub Jakarta 2024, Minggu (6/10) lalu.
Ia menilai di Bandung, tak ada keberpihakan pemerintah terhadap kelompok Penyandang Disabilitas selama bertahun-tahun lalu.
“Teman saya Farhan Helmy, Ketua Penyandang Disabilitas dan lansia di Bandung, selama ini menyewa ruangan kantor saja kesulitan, aktivitas sehari-hari kesulitan. Karena Ia sahabat saya, ini Pernah terjadi bertahun-tahun lalu, kami lah yang kemudian memenuhi hal itu,” kata Pramono.
(mnf/DAL)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA