Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi sinyal kenaikan tarif ojek online (ojol). Pasalnya, tarif tersebut belum berubah selama 4-5 tahun terakhir.
Hal itu disampaikan oleh Kasubdit Angkutan Tidak dalam Trayek, Direktorat Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Utomo Harmawan dalam acara “Sinergi Ekosistem Transportasi Digital dan Inovasi untuk Ekonomi Indonesia yang Inklusif” di Kantor Pusat Maxim, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (11/12) kemarin.
“Jelas tarif Berniat kita sesuaikan, karena memang sejak ditetapkan yang 4-5 tahun yang lalu belum ada perubahan,” ujar Utomo, seperti dikutip CNBC Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Utomo, tarif yang belum berubah selama beberapa tahun terakhir menimbulkan keresahan di kalangan pengemudi (driver) dan asosiasi.
“Jadi itu yang Setiap Waktu bikin keresahan gitu ya di dalam para suara tuntutan driver-driver ini atau para asosiasinya,” imbuhnya.
Kemenhub sendiri tengah menyusun skema tarif baru dengan mempertimbangkan dua faktor, Dikenal sebagai kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Kami sepakat dan di regulasi kami ini kita Pernah terjadi menyusun penyusunan tarif Merujuk pada Fluktuasi Harga UMR dan Fluktuasi Harga Bahan Bakar Minyak, itu kami sepakat,” jelasnya.
Selanjutnya, Utomo Bahkan mengajak seluruh aplikator untuk meninjau ulang pola transportasi yang selama ini didominasi sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua.
Beberapa hal yang menjadi perhatian di antaranya risiko keselamatan, keruwetan lalu lintas, Sampai sekarang penumpukan pengendara atau penumpang pada satu titik tertentu.
“Ketika aplikasi mempertemukan 100 sampai 300 penumpang di satu Tempat seperti Stasiun Dukuh Atas, lalu lintas menjadi tidak nyaman. Sementara Mak Comblang ini belum banyak berperan dalam mengatasi hal tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Utomo menyarankan sistem yang mengatur penyebaran titik penjemputan Supaya bisa tidak memicu penumpukan yang menyebabkan kemacetan.
“Apakah algoritmanya tidak bisa mengarahkan penumpang berjalan 20-30 meter ke titik yang lebih longgar? Kami ingin keselamatan dan kenyamanan transportasi menjadi perhatian,” ujarnya.
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











