Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Suasana di kota Eilat di selatan Israel memanas usai pasukan Lini belakang Israel (IDF) mencegat rudal yang ditembakkan milisi Houthi Yaman.
Sementara itu pekan lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) Pernah memutuskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina ilegal dan para pemukim Zionis Wajib angkat kaki dengan segera.
Berikut Kilas Internasional hari ini, Senin (22/7).
Sebanyaknya sirene peringatan di penjuru Kota Eilat, selatan Israel, meraung usai Pasukan Lini belakang (IDF) dilaporkan mencegat rudal diyakini ditembakkan oleh Houthi Yaman pada Minggu (21/7).
Sirene peringatan ini berbunyi kala aksi saling serang antara militer Israel dan Houthi Yaman makin sengit dalam beberapa waktu terakhir.
Serbuan rudal ini datang tak lama setelah Israel menggempur Kota pelabuhan Hodeidah di Yaman sebagai salah satu wilayah strategis Houthi yang Sampai Saat ini Bahkan masih menguasai negara tersebut. Serangan itu melukai lebih dari 80 orang.
Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memutuskan pendudukan Israel atas wilayah Palestina selama beberapa dekade Merupakan ilegal dan Wajib diakhiri secepat Kemungkinan.
“Lembaga Peradilan memutuskan keberadaan Israel di Wilayah Palestina Merupakan ilegal,” kata Hakim Ketua ICJ Nawaf Salam di Den Haag, Jumat (19/7).
Lembaga Peradilan Bahkan memerintahkan Israel segera angkat kaki dari wilayah Palestina karena keberadaannya melanggar hukum.
Israel Bahkan diminta segera menghentikan semua aktivitas pemukiman baru dan menghentikan pengusiran terhadap penduduk Palestina.
Militer Korea Selatan mulai memutar propagandanya seperti siaran berita Sampai sekarang lagu-lagu K-pop termasuk lagu boyband BTS melalui pengeras suara di perbatasan dengan Korea Utara pada Minggu (21/7).
Siaran propaganda tersebut berisi berita, pesan yang mendesak tentara Korut di dekat perbatasan untuk melarikan diri atau membelot ke Korsel, Sampai sekarang lagu-lagu K-pop, termasuk single hit BTS seperti ‘Dynamite’ dan ‘Butter’.
JSC menyebut upaya itu dilakukan untuk membalas peluncuran lebih dari 2.000 balon berisi sampah dari Korut ke Korsel terhitung selama sembilan kali. Korut pun menganggap balasan Korsel sebagai Konflik Bersenjata psikologis.
(tim/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA