Ini Perdamaian di Timur Tengah


Jakarta, CNN Indonesia

Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia yakin semua sandera di Jalur Gaza Berencana dibebaskan pada Senin (13/10) pekan depan, setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata tahap pertama.

“Begitu banyak upaya yang dilakukan untuk membebaskan para sandera, dan kami pikir mereka semua Berencana kembali pada hari Senin. Jadi seperti itulah tujuannya, dan itu Berencana mencakup jenazah orang-orang yang Pernah meninggal,” kata Trump dalam wawancara di Fox News.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini disampaikan Trump beberapa jam setelah Ia mengumumkan Israel dan Hamas Pernah sepakat memulai gencatan senjata di Gaza pada Rabu (8/10) waktu setempat.

Merujuk pada gencatan senjata usulan Trump tersebut, Hamas Berencana membebaskan semua sandera, sementara Israel Berencana menarik pasukannya ke garis yang disepakati. Trump memberi isyarat kesepakatan itu dapat berdampak ke seluruh kawasan, bahkan mencakup kontribusi dari Iran.

“Ini lebih dari sekadar Gaza. Ini Merupakan perdamaian di Timur Tengah. Iran Berencana Sungguh-sungguh menjadi bagian dari keseluruhan situasi perdamaian,” kata Trump, dikutip AFP.

“Dunia Pernah bersatu untuk mencapai kesepakatan ini. Sangat baik bagi Israel, sangat baik bagi umat Islam, sangat baik bagi negara-negara Arab, dan sangat baik bagi negara ini,” imbuhnya.

Trump Pernah lama mengisyaratkan ambisinya bahwa wilayah Gaza Berencana dibangun kembali menjadi pusat yang berkembang. Ia Bahkan beberapa kali menyebut AS dan negara-negara di kawasan itu Berencana terlibat dalam rekonstruksi Gaasa.

“Gaza Berencana direkonstruksi dan negara-negara lain di kawasan Berencana membantunya, karena mereka memiliki kekayaan yang sangat besar, dan mereka ingin melihat hal itu terjadi. Dan kami Berencana terlibat dalam Membantu mewujudkannya dengan Berhasil dan menjaga perdamaian,” kata Trump.

Akhir September lalu, Gedung Putih merilis 20 Skor dalam proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan Trump. Proposal itu diajukan dalam pertemuan Trump dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.

Beberapa Skor yang jadi sorotan dalam proposal itu antara lain menjadikan Gaza zona bebas teror, pengiriman bantuan kemanusiaan, Gaza Berencana diperintah di bawah pemerintahan transisi sementara yang teknokratis dan apolitis, pembentukan zona ekonomi khusus, Sampai saat ini pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) sebagai “solusi keamanan internal jangka panjang” di Gaza.

(dna)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA