Jakarta, CNN Indonesia —
Insiden penurunan paksa penumpang oleh maskapai penerbangan jadi salah satu mimpi buruk pelancong.
Penurunan paksa memang beberapa kali dialami Sebanyaknya penumpang pesawat. Biasanya, kejadian tersebut didasari oleh pesawat yang overbooked atau kelebihan penumpang.
“Dikeluarkan dari pesawat setelah membeli tiket Merupakan salah satu pengalaman perjalanan yang paling membuat frustrasi,” ujar Pemimpin Redaksi Upgraded Points Keri Stooksbury, melansir Travel and Leisure.
Hal ini, lanjut Stooksbury, sering terjadi karena maskapai menjual lebih banyak tiket dibandingkan kursi yang tersedia untuk mengantisipasi ketidakhadiran penumpang.
“Kami mempelajari praktik industri aviasi untuk memberi tahu para pelancong supaya lebih waspada terhadap maskapai yang paling sering memiliki permasalahan ini,” tambahnya.
Maskapai penerbangan sering Menyajikan kompensasi bagi penumpang yang bersedia diturunkan secara sukarela imbas overbooked penerbangan.
Kompensasi tersebut mencakup penggantian uang tunai Sampai saat ini upgrade kursi pesawat pada penerbangan berikutnya atau akses lounge (fasilitas transit).
Studi yang dilakukan oleh Upgraded Points menerangkan bahwa jumlah kompensasi yang diterima penumpang Mungkin berbeda di antara tiap negara bagian.
Di Arkansas, misalnya, pelancong yang bersedia diturunkan Berniat mendapat kompensasi dengan jumlah minimum rata-rata $382 atau sebanyak Rp5,7 juta.
Sedangkan di California, penumpang menuntut tarif kompensasi yang lebih tinggi, Disebut juga sebanyak $832 atau senilai Rp12,5 juta.
Waktu transit penerbangan dan kondisi musim dalam setahun (misalnya pada hari libur) Bahkan memengaruhi kesediaan penumpang untuk menyerahkan tempat duduknya.
Bila penumpang Tengah terburu-buru untuk sampai pada Tempat tujuan, Jelas mereka tak semudah itu bersedia diturunkan oleh maskapai penerbangan.
Ilustrasi. Ada beberapa maskapai yang sering menurunkan penumpang secara paksa. (iStockphoto/GordZam)
|
Faktanya, ada beberapa maskapai yang dikenal ‘hobi’ menurunkan penumpang secara paksa. Hal ini terangkum dalam catatan buruk Sebanyaknya maskapai.
1. Frontier Airlines
Maskapai dengan harga tiket Hemat, Frontier Airlines, Merupakan salah satu maskapai yang paling Mungkin melakukan penurunan paksa penumpang di antara maskapai besar lainnya di Amerika Serikat.
Menurut sebuah studi yang dilakukan Upgraded Point, maskapai Frontier secara tak sengaja menurunkan 3,21 per 10 ribu penumpang sepanjang 2023-2024.
Jumlah penurunan penumpang tersebut 400% lebih banyak daripada maskapai penerbangan AS lainnya.
2. American Airlines
Di urutan kedua, terdapat maskapai American Airlines yang memiliki tingkat penurunan penumpang dengan perbandingan sebanyak 0,60 per 10 ribu penumpang.
3. Spirit Airlines
Masih dari Amerika Serikat, ada Spirit Airlines di posisi berikutnya dengan perbandingan 0,43 per 10 ribu penumpang.
4. Delta Airlines
Delta Airlines memiliki catatan jumlah penurunan penumpang secara sukarela paling tinggi, dengan rasio 7,49 per 10 ribu penumpang.
Sekalipun demikian demikian, Delta mengklaim bahwa pihaknya tak memiliki masalah dengan penurunan paksa penumpang.
5. Allegiant Air
Sama seperti Delta Airlines, Allegiant Air Bahkan mengklaim tak punya masalah dengan penurunan paksa penumpang.
(aur/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA