Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan Kamis (25/7), di tengah kekhawatiran lemahnya permintaan China, importir terbesar dunia.
Apalagi, ekspektasi mendekati kesepakatan gencatan senjata di Timur Tengah Bahkan turut membuat harga minyak mentah melandai.
Minyak mentah berjangka Brent turun 38 sen atau 0,5 persen menjadi US$81,33 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI AS) tergelincir 33 sen atau 0,4 persen menjadi US$77,26 per barel.
Harga minyak turun usai kemarin sempat naik karena persediaan minyak dan bensin di AS lebih rendah dari perkiraan pasar.
Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS turun 3,7 juta barel pada pekan lalu, jauh lebih besar dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters, Dengan kata lain hanya turun 1,6 juta barel.
Stok bensin AS turun 5,6 juta barel, sementara analis memperkirakan penurunan sebanyak 400 ribu barel.
“Meskipun demikian demikian terjadi penurunan stok minyak mentah dan bensin di AS, investor tetap waspada terhadap melemahnya permintaan di Tiongkok dan ekspektasi Akan segera majunya perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas menambah tekanan,” kata Pemimpin Negara NS Trading Hiroyuki Kikukawa dikutip Reuters, Kamis (25/7).
Tahun ini, Perdagangan Masuk Negeri minyak dan pengoperasian kilang Tiongkok cenderung lebih rendah dibandingkan 2023. Hal ini disebabkan lebih rendahnya permintaan bahan bakar di tengah lesunya Peningkatan Ekonomi China.
Merosotnya pasar saham AS Bahkan mengurangi selera risiko para pedagang, tambah Kikukawa. Ketiga indeks utama di Wall Street berakhir lebih rendah pada Rabu kemarin (24/7).
Di Timur Tengah, upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri Konflik Bersenjata di Jalur Gaza antara Israel dan milisi Hamas tampah meyakinkan.
Kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat sketsa garis besar yang samar-samar mengenai rencana “deradikalisasi” Gaza pasca-Konflik Bersenjata dalam pidatonya di depan Kongres AS dan memuji potensi aliansi masa depan antara Israel dan sekutu-sekutu Arab dan Amerika.
“Bila perundingan gencatan senjata di Timur Tengah berhasil, ekuitas AS terus merosot, dan perekonomian Tiongkok masih lesu, harga minyak bisa turun ke level awal Juni,” kata Satoru Yoshida, analis Barang Dagangan di Rakuten Securities.
(pta/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA