Gus Yahya Klaim Masih Ketum PBNU, Hanya Bisa Diganti Lewat Muktamar


Jakarta, CNN Indonesia

Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya bersikukuh masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.

Ia menyampaikan itu sekaligus menolak hasil rapat pleno Syuriyah PBNU yang menetapkan Zulfa Mustofa sebagai Pelaksana Tugas (Pj) Ketua Umum PBNU untuk sisa masa jabatan Sampai sekarang Muktamar 2026.

“Ya kan sejak awal Pernah dibicarakan bahwa rapat harian syuriyah tidak berwenang memberhentikan mandataris, dalam hal ini saya sebagai ketua umum,” kata Gus Yahya usai audiensi dengan Komite Percepatan Reformasi Polri di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (10/12).



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Yahya menyampaikan ia bisa diberhentikan sebagai Ketum PBNU hanya melalui forum permusyawaratan tertinggi organisasi Dengan kata lain Muktamar.





“Di mana-mana kan tidak ada mandataris organisasi bisa diberhentikan di luar permusyawaratan tertinggi,” ucap Ia.

PBNU tengah dilanda konflik internal. Semua bermula usai Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar merekomendasikan Gus Yahya mundur dari jabatan ketua umum.

Keputusan tersebut merupakan hasil rapat harian Syuriyah PBNU di Hotel Aston Jakarta, pada Kamis 20 November lalu. Dalam rapat tersebut, hadir 37 anggota dari 53 pengurus harian Syuriyah PBNU.

Kemarin, Syuriyah PBNU menggelar rapat pleno di Hotel Sultan Jakarta pada Selasa, (9/12) malam. Rapat dipimpin Rais Syuriyah PBNU Muhammad Nuh atas mandat Rais Aam KH Miftachul Akhyar.

Pleno tersebut memutuskan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum PBNU untuk sisa masa jabatan Sampai sekarang Muktamar 2026.

“Penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU masa bakti sisa, yaitu Bapak KH Zulfa Mustofa,” kata Rais Syuriah Muhammad Nuh dalam konferensi pers usai rapat pleno di Hotel Sultan.

Pleno itu Bahkan dihadiri Sebanyaknya kiai seperti Wakil Rais Aam KH Afifuddin Muhajir dan KH Anwar Iskandar, Nasaruddin Umar, Khofifah Indar Parawansa, Sampai sekarang Gus Ipul.

(mnf/isn)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA