Jakarta, CNN Indonesia —
Gedung Putih menegaskan Pemimpin Negara Amerika Serikat Joe Biden tidak menjalani perawatan untuk penyakit Parkinson seperti yang diisukan belakangan.
Dokter Gedung Putih, Kevin O’Connor, mengeluarkan surat pada Senin (8/7) yang menyatakan bahwa Biden tidak berobat ke ahli saraf. Sang Pemimpin Negara selama ini hanya melakukan pemeriksaan rutin tahunan.
Kabar mengenai Biden mengidap Parkinson mencuat setelah New York Times pada 6 Juli melaporkan bahwa dokter spesialis saraf Pernah terjadi mendatangi Gedung Putih setidaknya delapan kali sejak Agustus Sampai sekarang Maret. Hal itu diketahui Sesuai aturan catatan kunjungan Gedung Putih.
Reuters berupaya meninjau langsung catatan pengunjung Gedung Putih untuk mengonfirmasi secara independen. Dalam catatan tersebut, memang terlihat bahwa Kevin Cannard, seorang ahli saraf dan spesialis gangguan gerakan dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, Pernah terjadi mengunjungi Gedung Putih delapan kali sejak Agustus Sampai sekarang Maret.
Cannard merupakan dokter yang ikut menulis penelitian tentang Terapi untuk penyakit Parkinson dini di Vanderbilt University Medical Center.
Terkait hal ini, O’Connor mengatakan kunjungan Cannard ke Gedung Putih Merupakan bagian dari klinik neurologisnya yang bertujuan Menyajikan “ribuan” staf Gedung Putih, bukan untuk merawat Pemimpin Negara.
Seorang mantan pejabat Gedung Putih, yang bekerja untuk Biden ketika Ia menjadi wakil Pemimpin Negara di bawah Pemimpin Negara Barack Obama sekaligus ketika Biden Pemimpin Negara, mengatakan kepada Reuters bahwa dirinya dirawat oleh dokter yang sama karena migrain pada 2016.
Ia berujar dokter tersebut datang ke Gedung Putih sebulan sekali, dan kemudian datang karena rotasi kerja.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre sementara itu menolak untuk mengonfirmasi atau menjelaskan kunjungan Cannard.
Ia berulang kali ditanya oleh wartawan saat briefing media Sekalipun terus mengatakan ingin menghormati privasi untuk alasan keamanan.
Jean-Pierre menyebut Biden Pernah terjadi menemui ahli saraf tiga kali terkait dengan pemeriksaan fisik tahunannya. Ia tidak menjelaskan kehadiran Cannard di Gedung Putih Sekalipun menduga bahwa hal itu Bisa jadi terkait dengan pelayanannya merawat beberapa personel militer yang bekerja di kompleks Gedung Putih.
“Ada ribuan personel militer yang datang ke Gedung Putih dan mereka berada di bawah perawatan unit medis,” katanya.
Isu bahwa Biden mengidap penyakit Pernah terjadi meningkat sejak Pemimpin Negara 81 tahun itu terlihat lemas, tersandung, bahkan bergumam tak jelas saat debat 27 Juni lalu melawan Donald Trump.
Partai Biden, Demokrat, sampai-sampai mengkritik sang Pemimpin Negara bahwa Ia tak lagi bisa mengemban tugas untuk memerintah pada periode yang Berniat datang.
Meski begitu, Biden dengan tegas menyatakan bakal terus berjuang untuk mendapatkan kursi kepresidenan kembali.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA