Jakarta, CNN Indonesia —
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) buka suara menanggapi kondisi Aksi Massa berjemaah di berbagai wilayah Indonesia yang masih menggema Sampai saat ini Sekarang Bahkan. Asosiasi yang menaungi puluhan merek roda empat dan lebih ini berharap situasi Ekonomis mereda Supaya bisa penjualan bisa terus meningkat.
“Kami berharap Supaya bisa situasi segera kembali kondusif dan normal,” kata Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo, saat dihubungi, Senin (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ia industri otomotif Indonesia tak Akan segera membaik Seandainya tak didukung situasi masyarakat dan perekonomian yang kondusif. Ia berharap semua hal yang tak diinginkan tak terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Supaya bisa industri otomotif bisa kembali berjalan lancar dan angka-angka penjualan kembali meningkat,” ucap Ia.
Aksi unjuk rasa Sebelumnya terjadi dalam satu pekan terakhir di Jakarta, dan Sekarang meluas di berbagai wilayah Indonesia Sampai Sekarang.
Unjuk Rasa ini mulai memanas sejak massa memprotes tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat yang bertambah saat masyarakat menjalani masa sulit. Justru Unjuk Rasa berubah jadi anarkistis setelah ojek online bernama Affan Kurniawan tewas dilindas kendaraan taktis milik Korps Brimob Polri.
Massa yang marah menjadi tak terkendali Sampai saat ini merusak berbagai fasilitas umum di ibu kota.
Tak hanya itu, massa Bahkan mulai menargetkan rumah Sebanyaknya pejabat Dewan Perwakilan Rakyat Sampai saat ini kementerian untuk dijarah dan dirusak. Mereka yang kediamannya menjadi sasaran di antaranya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, Naffa Urbach, Sampai saat ini Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Situasi ini dikhawatirkan bikin pupus harapan penjualan Kendaraan Pribadi baru mencapai 900 ribu unit seperti target Gaikindo. Saat menetapkan target itu, Gaikindo berharap penjualan meningkat dari hasil 2024 sebanyak 865 ribu unit.
Tanpa Aksi Massa saja penjualan Kendaraan Pribadi baru selama Januari-Juli Pernah terjadi tertekan karena tekanan ekonomi yang berdampak kepada melemahnya daya beli masyarakat.
Penjualan retail selama tujuh bulan hanya 508.041 unit, turun 10,8 persen dari periode sama tahun lalu Sebanyaknya 453.278 unit.
Penurunan Bahkan terjadi untuk wholesales sebesar 10,1 persen, dari 484.250 unit Sekarang 435.390 unit.
Tak hanya Kendaraan Pribadi baru, penjualan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua surut meski tak Berlebihan pada Januari-Juli 2025, menjadi 3.691.677 unit ketimbang tempo serupa tahun kemarin berjumlah 3.769.895 unit.
(ryh/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA