Jakarta, CNN Indonesia —
Serangan drone tentara Rusia di Kyiv, Ukraina menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Melansir AFP, kepala administrasi militer Kyiv mengatakan pada Minggu (26/10) pagi bahwa beberapa drone Rusia beroperasi di atas kota, dan memperingatkan warga untuk “tetap berada di tempat perlindungan.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Vitali Klitschko mencatat, Sesuai aturan informasi awal, tiga orang tewas dan 27 lainnya terluka dalam serangan tersebut.
“Korban luka termasuk enam anak-anak,” tulis Klitschko di Telegram.
Ia menambahkan bahwa serpihan drone jatuh di sebuah gedung hunian berlantai sembilan di distrik timur laut Desnyansky, memicu kebakaran di beberapa lantai apartemen.
Serpihan lainnya merusak blok hunian berlantai sembilan di distrik yang sama, di mana lima orang berhasil diselamatkan.
Sementara itu, serpihan drone lain jatuh di gedung hunian berlantai 16 di distrik utara Obolonsky Sampai saat ini merusak salah satu apartemen.
Serangan ini terjadi sehari setelah serangan drone dan rudal Rusia lainnya menewaskan empat orang dan melukai sekitar 20 orang di Kyiv, menurut otoritas Ukraina.
Sementara itu, Kepala Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump ragu adanya pertemuan puncak dengan Kepala Negara Rusia Vladimir Putin, dengan mengatakan bahwa ia “tidak Berniat membuang-buang waktu.”
Pernyataan itu muncul ketika negosiator Kremlin, Kirill Dmitriev, bertemu dengan pejabat pemerintahan Trump, termasuk utusan khusus Steve Witkoff, menurut sumber Rusia yang mengetahui pembicaraan tersebut kepada AFP. Diskusi tersebut diperkirakan Berniat berlanjut pada Minggu ini.
(fra/fby/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA









