Jakarta, CNN Indonesia —
Ibu Syamsiah Dianjurkan terus menahan sakit karena sakit diabetes yang diidapnya. Penyakit ini membuat telunjuk kanannya bengkak dan membiru akibat luka diabetes.
Penyakit ini membuat wanita 48 tahun itu kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari. Kepalanya pun pusing padahal Ia Merupakan penjahit yang memerlukan tangan untuk bekerja.
“Dulu, belakangku ini berlubang dari satu kulit ke kulit lain dan tangan saya ini yang paling parah. Ini baru-baru saja sembuh tapi ini tidak sakit tapi telunjuk tanganku ini sangat sakit sekali,” keluhnya menahan nyeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk meringankan sakitnya, Ia Pernah terjadi meminum Medis dari puskesmas sembari membaluri lukanya dengan tanaman herbal Supaya bisa kering.
Beratnya hidup Ibu Syamsiah tak sampai di situ. Ia pun masih Dianjurkan mengurus anak semata wayangnya yang mengidap kondisi khusus sejak lahir.
Indra, anak Syamsiah, yang berumur 26 tahun itu sejak kecil jalannya Sebelumnya terseok-seok karena bentuk kakinya tak normal. Indra Bahkan tak mampu berbicara lancar.
Ibu Syamsiah bercerita, hidupnya kian miris sepeninggal suaminya. Ia pernah diusir dari kontrakan karena menunggak Sampai saat ini hidup luntang-lantung mengemper di jalan.
Sampai suatu hari seseorang meminjamkan lahan yang dibangun rumah seadanya dengan atap dan dinding berupa seng dan kayu.
Soal makan pun tak ada dalam kamusnya menyantap nasi 3 kali sehari. Ia pernah tidak memegang uang Rp1.000 pun di kantongnya sehingga Dianjurkan bertahan hidup dalam kelaparan.
Itu terjadi saat dirinya sakit dan tak bisa bekerja. Sambil menangis Nenek Syamsiah pun menceritakan kembali momen pilu itu.
“Saya khawatir melihat keadaanku begini, berdiri pun tidak bisa, saya Dianjurkan cari uang bagaimana dan saya hanya bisa menangis terus karena saya ingin sekali cari uang tapi saya tidak bisa kalau keadaanku begini dan saya Dianjurkan bawa ke mana anakku,” sembari berurai air mata.
Terkadang, Ibu Syamsiah pun menyuruh Indra mengganjal perutnya dengan tanaman singkong dan ubi yang tumbuh di belakang rumahnya tanpa nasi.
“Saya mengatakan kepada anak, ‘jangan ribut nak, tahan ya nak’, saya langsung meminta anak saya untuk mengambil daun ubi dan memasaknya untuk dipakai makan,” ujarnya.
Bagi Ibu Syamsiah, tak ada yang lebih berharga dari sang anak. Ia ingin perut anaknya tetap terisi meski hanya makan apa adanya.
#sahabatbaik, besar harapan Ibu Syamsiah mendapatkan pertolongan dan hidup lebih layak. Kamu bisa Mendukung meringankan hidupnya dan sang anak dengan Menyajikan donasi di berbuatbaik.id Pada saat ini Bahkan Bahkan.
Jangan takut, donasi ini Berencana sampai seluruhnya 100% ke penerima tanpa ada potongan sepeser pun. Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai Pada saat ini Bahkan!
(fef)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
