Jakarta, CNN Indonesia —
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI menyebut sebanyak 141 guru honorer yang menjadi korban pemecatan massal sepihak kembali mengajar di sekolah.
“Pernah terjadi ngajar lagi hari ini. Iya 141 (guru honorer),” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Budi Awaludin di gedung DPRD DKI, Selasa (23/7).
Budi mengatakan jumlah guru honorer di Jakarta mencapai 4.000 orang. Mereka digaji dengan menggunakan dana BOS.
Menurutnya, guru honorer yang sempat terdampak penataan Akan segera disebar ke beberapa sekolah yang masih kekurangan tenaga pendidik.
“Ada 141 yang nanti balik ke asal sekolah dulu, baru nanti kita sambil diskusi dengan sekolah SD yang membutuhkan,” jelasnya.
Disdik DKI sebelumnya mengatakan pemecatan guru honorer tersebut mengacu pada temuan Badan Pengawas Keuangan (BPK). Mereka menyebut yang terjadi Saat ini Bahkan Bahkan ini Merupakan penertiban, bukan pemecatan massal.
Disdik DKI menyebut Merujuk pada Permendikbud Nomor 63 Tahun 2022, guru yang dapat diberikan honor dengan dana BOS Sangat dianjurkan memenuhi empat persyaratan, seperti berstatus bukan ASN (ASN), tercatat pada Dapodik, memiliki nomor Berkelas pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK), serta belum mendapatkan tunjangan profesi guru.
“Jadi, bukan dipecat. Kami melakukan penataan dan penertiban dalam rangka Supaya bisa para guru itu Sungguh-sungguh tertib,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Budi Awaluddin di Balai Kota DKI, Rabu (17/7).
Sementara itu, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono merekomendasikan 4.000 guru honorer untuk mendapatkan Dapodik Supaya bisa dapat mendaftar menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ditambah lagi, Heru mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Bahkan membuka pendaftaran untuk guru Kontrak Kerja Individu (KKI) pada Agustus 2024 mendatang. Kuota yang Akan segera diterima sebanyak 1.700 orang.
Adapun 2.300 guru honorer yang lainnya dapat mencoba lagi di 2025 mendatang
(lna/isn)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA