Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Sebanyaknya wilayah Indonesia bakal diguyur hujan dengan intensitas Baru saja Sampai sekarang sangat lebat selama libur panjang Waisak 2025.
BMKG mengeluarkan peringatan dini hujan periode 11-13 Mei 2025. Dalam peringatan tersebut, Sebanyaknya wilayah dari Sumatera, Jawa, Sampai sekarang Kalimantan berpotensi diguyur hujan dengan intensitas Baru saja Sampai sekarang sangat lebat, bahkan disertai angin kencang.
Berikut daftar lengkapnya:
11 Mei
Hujan Baru saja-lebat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
– Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Kepulauan Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI, Jabar, DIY, NTT, Kalbar, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Papbar Daya, Papbar, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua
Hujan lebat-sangat lebat
– Jateng, Jatim, Bali, NTB, Kalteng, Kaltim, Kaltara, dan Papua Selatan
Angin kencang
– Sumbar dan NTT
12 Mei
Hujan Baru saja-lebat
– Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Kepulauan Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, NTB, NTT, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Papbar Daya, Papbar, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua
Hujan lebat-sangat lebat
– Bali dan Papua Selatan
Angin kencang
– NTT
13 Mei
Hujan Baru saja-lebat
– Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, Sumsel, Kepulauan Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI, Jabar, DIY, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Malut, Maluku, Papbar, dan Papua4 Selatan
Hujan lebat-sangat lebat
– Jateng, Jatim, Bali, Sulteng, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan
Angin kencang
– NTT.
Dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 9-15 Mei 2025, BMKG menyebut secara umum kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia menunjukkan potensi cuaca cerah Sampai sekarang berawan.
Meski demikian, dinamika atmosfer Pada saat ini Bahkan masih Mendukung proses konvektif yang memicu pembentukan awan hujan di Sebanyaknya wilayah.
Sesuai ketentuan hasil pemantauan BMKG, hujan dengan intensitas Baru saja Sampai sekarang lebat masih terjadi di berbagai daerah. Hasil pengamatan selama beberapa hari terakhir menunjukkan hujan dengan intensitas lebat Sampai sekarang sangat lebat masih terjadi di berbagai daerah, di antaranya Ambon sebesar 116.3 mm/hari, Kep. Riau sebesar 113.2 mm/hari, NTT 101,0 mm/hari. dan 80.1 di Sulut.
BMKG menyebut Pada saat ini Bahkan sebagian wilayah berada dalam periode peralihan musim. Pada periode ini, kekuatan radiasi matahari yang tinggi pada pagi Sampai sekarang siang hari serta masih adanya ketersediaan uap air di atmosfer mampu mendorong terjadinya proses konvektif yang kuat dan berpeluang memicu hujan lokal pada sore Sampai sekarang malam hari.
“Kondisi ini Diprediksi terjadi di sebagian besar Indonesia,” kata BMKG dalam laporan tersebut.
Di sisi lain, gangguan tropis yang Diprediksi menguat terpantau di selatan Laut Arafura, menciptakan area perlambatan angin (konvergensi) di Papua selatan dan Samudra Pasifik timur Filipina. Terlebih lagi, sirkulasi siklonik Bahkan terdeteksi di Kalteng, yang menyebabkan konvergensi memanjang dari Laut Sulu Filipina Sampai sekarang Kalimantan.
Kemudian, kombinasi dari MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency masih aktif di beberapa wilayah, seperti Laut Andaman, Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Laut Banda selatan, Laut Arafura, Papua selatan, dan Samudra Pasifik utara Halmahera Sampai sekarang Papua.
Aktivitas ini berpotensi Mengoptimalkan proses konvektif serta membentuk pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
“Melihat kondisi dinamika atmosfer yang ada, maka BMKG memprediksi dominasi cuaca cerah dengan intensitas radiasi matahari yang signifikan, Bertolak belakang dengan dengan potensi hujan yang masih tetap ada di beberapa wilayah Indonesia,” terang BMKG.