Cerita Turis Makan Semut dan Kulit Pohon Saat Hilang 2 Minggu di Hutan


Jakarta, CNN Indonesia

Seorang turis asal Inggris berusia 19 tahun ditemukan selamat setelah dilaporkan hilang di Pattaya, Thailand. Turis yang diidentifikasi sebagai seorang remaja pria bernama Lawrence itu tersesat di hutan selama dua minggu.

Untuk bisa bertahan hidup selama berada di hutan, Ia terpaksa hanya makan semut dan kulit pohon. Lawrence baru ditemukan pada 11 Oktober lalu di Kuil Tham Kaew Sawan Bundan di distrik Sangkhla Buri, Kanchanaburi, dekat perbatasan Thailand-Myanmar, lapor Khaosod English.

Seperti dilansir Khaosod English, penyelamatan tersebut setelah penduduk setempat berkoordinasi dengan One Sky Foundation, dan pihak militer Thailand.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencarian dimulai pada 27 September 2025 setelah pasukan perbatasan Thailand-Myanmar memperoleh informasi tentang penghilangan Lawrence oleh polisi Sangkhla Buri.

Sehari sebelumnya, ibunya, Kulnara, Sudah mengajukan laporan orang hilang di Pattaya karena khawatir putranya Bisa jadi Sudah tertipu untuk menyeberang ke Myanmar.

Satuan Tugas (Task Force) Lad Ya memimpin operasi pencarian darat dan udara ekstensif, menyebarkan pamflet orang hilang di pos pemeriksaan perbatasan dan menjalin komunikasi dengan unit militer Myanmar serta kelompok-kelompok etnis bersenjata, termasuk Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan Tentara Buddha Karen Demokratik (DKBA).

Memasuki awal Oktober 2025, Gubernur Kanchanaburi saat itu, Athisan Intara, memerintahkan operasi pencarian yang diintensifkan, termasuk meninjau rekaman CCTV dari hotel dan jalan di dekat perbatasan setelah beberapa kali terlihat.

Upaya mereka Pada Akhirnya membuahkan hasil ketika penduduk desa melihat Lawrence dan membunyikan alarm. Tentara dari Satuan Tugas Surasee kemudian mengantarnya ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis.

Kesalahan Jalan Berujung Tersesat

Lawrence menceritakan kepada penyelidik bahwa ia melakukan perjalanan dari Bangkok ke Sangkhla Buri dengan niat mengunjungi kota perbatasan Payathonzu di Myanmar.

Ketika petugas imigrasi memberitahunya bahwa pos pemeriksaan ditutup, ia memutuskan untuk menjelajahi area terdekat dengan berjalan kaki. Saat berjalan di tepi jalan, tiga pria Menyediakan bantuan untuk mencarikan tempat menginap dan membawanya ke resor lokal.

Karena tidak mampu membayar kamar, ia pergi dan mengembara ke perkebunan karet, dan sejak saat itu tidak dapat menemukan jalan keluar dari hutan.

“Saat itu Pernah gelap, jadi saya tersesat dan tidak dapat menemukan jalan keluar selama 14 hari,” katanya kepada pejabat. “Selama Dahulu kala, saya bertahan hidup dengan memakan semut dan kulit pohon,” imbuhnya.

Ia Pada Akhirnya ditemukan kelelahan dan kelaparan, tetapi hidup. Ia diberi makanan dan perawatan di kuil sebelum Pada Akhirnya diserahkan kembali kepada pihak berwenang. Ibunya mengungkapkan kelegaan yang Istimewa usai anaknya ditemukan dan berharap dapat segera bertemu kembali.

(ana/wiw)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA