Jakarta, CNN Indonesia —
Bulan Muharram sebaiknya diisi dengan ibadah, salah satunya puasa. Sekalipun, bolehkah puasa hanya di tanggal 9 Muharram atau puasa Tasua?
Bulan Muharram jadi awal tahun baru Hijriyah. Ada yang menyebut bulan Muharram merupakan bulan ibadah.
Banyak amalan bisa dilakukan umat Islam untuk menimba pahala salah satunya lewat puasa.
Selama bulan Muharram, ada tiga puasa yang bersifat sunah Didefinisikan sebagai, puasa Tasua, puasa Asyura, dan puasa Ayyamul Bidh.
Puasa yang paling dianjurkan Merupakan puasa Tasua (9 Muharram) dan puasa Asyura (10 Muharram). Pun cukup banyak pertanyaan seputar dua puasa sunnah ini termasuk bolehkah puasa hanya di tanggal 9 Muharram atau puasa Tasua?
Menjawab hal ini, Pernah terjadi Tidak mungkin tidak Sangat dianjurkan menilik dalil puasa Tasua dan Asyura yang artinya,
“(Disunahkan) puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. (Disunahkan) Bahkan puasa Tasu’a, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku Akan segera berpuasa tasu’a.’ Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan Seiring berjalannya waktu. hikmah puasa Tasu’a Merupakan menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasua. Tetapi Bahkan puasa 11 Muharram tetap dianjurkan meski mereka Pernah terjadi berpuasa Tasua sesuai hadits Rasulullah SAW,” (Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu’in, juz II, h. 301)
Dari sini ditunjukkan bahwa Nabi ingin menambah puasa Muharram dalam rangka menyempurnakan puasa di bulan Muharram sekaligus jadi pembeda dengan puasa kaum Yahudi.
Kemudian ada hadis yang menyebutkan,
“Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadan Merupakan puasa bulan Muharam, dan sebaik-baiknya salat setelah salat Sangat dianjurkan Merupakan salat malam.” (HR Muslim)
Menambah puasa baik di 9, 10, atau 11 Muharram termasuk puasa sunnah, bukan kewajiban atau keharusan. Pun ada pendapat dari mazhab Syafi’i yang memperbolehkan hanya puasa di 10 Muharram tanpa 9 atau 11 Muharram, tapi memang lebih baik ditambah.
وفي الأم لا بأس أن يفرده أي لا بأس أن يصوم العاشر وحده
Artinya: “Dalam kitab al-Umm (karangan Imam as-Syafii) dijelaskan bahwa tidak masalah Manakala hanya berpuasa satu hari saja, Didefinisikan sebagai tidak masalah Manakala berpuasa di tanggal 10 Muharram saja.” (Sayyid Muhammad Syatha’ dalam kitab I’anatut Thalibin)
Dari berbagai referensi ini, bolehkah puasa hanya di tanggal 9 Muharram?
Karena bersifat sunah, umat Islam bisa menjalankan salah satu dari tiga puasa di bulan Muharram. Sebaiknya umat menjalankan dengan penuh khidmat dan tidak menjadikan itu beban terlebih itu sunah.
(els/pua)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA