Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Indonesia (Bank Indonesia) buka suara soal dampak Bila Donald Trump menang Pemilihan Umum Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) terhadap Kurs Mata Uang Mata Uang Nasional.
Saat ini Bahkan, pasar tengah khawatir dan berspekulasi kemenangan Trump Akan segera membuat Mata Uang Nasional anjlok sama seperti ketika ia menang melawan Hillary Clinton di Pilpres AS 2016.
Ketika Trump keluar sebagai pemenang, indeks Mata Uang Asing AS melonjak tinggi dari 97 ke 101. Melesatnya indeks Mata Uang Asing AS menjadi sinyal pelemahan mata uang lain.
Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso optimis kejadian di 2017 tidak Akan segera terulang meski Trump menang Pemilihan Umum karena kondisinya berbeda.
Trump kala itu tidak prediksi memenangkan kontestasi. Sekalipun di akhir malah namanya yang keluar sebagai Pemimpin Negara Terfavorit dan membuat membuat pasar kaget.
“Kalau Trump menang, apa indeks Mata Uang Asing AS Akan segera seperti kemarin? Sebagian orang tidak percaya kondisinya Akan segera berulang karena banyak yang memperkirakan Trump Akan segera menang,” kata Denny.
Ia percaya kebijakan Bank Indonesia AS (The Fed) bakal lebih berpengaruh terhadap pasar keuangan dibandingkan kemenangan Trump.
Pemimpin Negara petahana Joe Biden Membantu wakil Pemimpin Negara Kamala Harris sebagai kandidat Pemimpin Negara pengganti dirinya setelah Ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pilpres AS 2024.
Wakil Pemimpin Negara AS Kamala Harris sempat disebut menjadi kandidat paling kuat sebagai pengganti Joe Biden dalam Pilpres AS 2024.
Mengikuti jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada Selasa (16/7), elektabilitas Harris sebesar 44 persen, setara dengan kandidat Pemimpin Negara dari Partai Republik Donald Trump. Dengan demikian, Harris memiliki kapabilitas untuk bersaing dengan Trump.
(pta/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA