Jakarta, CNN Indonesia —
Bulan Juni 2025, menjadi waktu yang sibuk bagi Arab Saudi karena musim haji.
Jutaan orang dari berbagai negara berdatangan untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi warga di Sebanyaknya negara terutama dengan penduduk mayoritas muslim, berhaji Wajib waktu lama mengingat kuota per negara terbatas.
Bagaimana dengan warga yang tinggal di Saudi? Apakah mereka bisa begitu saja menunaikan haji tanpa antre?
Saudi tak membeda-bedakan aturan haji untuk warga yang tinggal di negaranya maupun dari negara lain. Pemerintah mewajibkan setiap kandidat jemaah haji memiliki izin resmi memasuki Makkah melalui aplikasi Nusuk selama proses haji berlangsung.
Warga Saudi Bahkan tak bisa berhaji setiap tahun. Mereka Wajib menunggu lima tahun untuk bisa mengajukan permohonan haji kembali bagi yang Pernah pernah melaksanakan haji.
Langkah ini diambil untuk memastikan lebih banyak jemaah yang menunaikan haji pertama kali, terutama kelompok lanjut usia yang belum pernah sama sekali mendapat kesempatan.
Menurut laporan situs haji information, biaya yang dikeluarkan penduduk Saudi untuk berhaji sekitar 3.000 riyal atau sekitar Rp13 juta Sampai sekarang 11.000 riyal atau sekitar Rp47 juta, tergantung paket yang diambil.
Paket-paket itu mencakup transportasi, layanan medis, guide, akomodasi di tenda, hotel atau apartemen, makanan, serta fasilitas lain.
“[Biaya 3.000 riyal] Merupakan paket termurah, tetapi ada yang lebih mahal yang mencakup manfaat akomodasi dan fasilitas lainnya,” demikian laporan situs tersebut.
Terlebih lagi, ada empat kategori yang ditawarkan. Kategori pertama berkisar 7.546 riyal Sampai sekarang 8.146 riyal, kategori kedua dibanderol 7.295 Sampai sekarang 7.895 riyal, kategori ketiga sekitar 5.893 Sampai sekarang 6.493 riyal, dan kategori keempat 11 ribu riyal.
Bagi jemaah yang mengambil biaya paling mahal, mereka Berniat ditampung di gedung-gedung di Mina.
Di musim haji, harga akomodasi di Makkah dan Madinah melambung dari biasanya atau periode normal.
Di Saudi, warga yang Pernah berhaji Bahkan tak memiliki penambahan gelar haji di depan namanya seperti yang terjadi di Indonesia.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA