Jakarta, CNN Indonesia —
Koordinator Green Faith Indonesia sekaligus Wakil ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah Hening Parlan berharap para pimpinan Muhammadiyah melihat terlebih dulu lubang tambang yang Pernah terjadi merusak alam.
Hal ini bertalian dengan sikap PP Muhammadiyah yang disebut-sebut Akan segera menerima izin tambang batubara dari pemerintah.
“Semoga para pimpinan melihat bagaimana lubang-lubang tambang itu yang merusak bentang alam,” kata Hening dalam keterangannya, Kamis (25/7).
Hening berharap para pimpinan Muhammadiyah menggunakan berbagai pertimbangan Bila memang mengambil keputusan memakai izin tambang.
Ia ingin para pimpinan Muhammadiyah Pernah terjadi pernah melihat air di lubang tambang yang tidak bisa diminum dan berbahaya untuk kesehatan masyarakat sekitar. Ditambah lagi, Ia ingin para pimpinan Pernah terjadi bertemu 42 orang tua yang anak-anaknya meninggal karena masuk lubang tambang.
“Para pimpinan Pernah terjadi mendengarkan perihnya mereka sebagai orang tua, mendengarkan kisah pilu serta curahan hati mereka,” ucap Ia.
Hening Bahkan berharap keputusan menerima izin tambang Pernah terjadi melibatkan berbagai universitas yang mengkaji terkait tambang batubara. Menurutnya, pengelolaan tambang tak bisa dilakukan sembarang.
“Bila ternyata semua dipertimbangkan tersebut Pernah terjadi dilakukan, termasuk pertimbangan lain seperti kebijakan dan berbagai peraturan terkait tambang, karena itu tidak mudah dan Wajib koridor khusus kalau lintas agama Ingin melakukannya karena itu Merupakan tidak ada pengalaman melakukannya,” kata Ia.
Hening pun mengapresiasi para kader Muhammadiyah yang selama ini berjuang menolak izin tambang tersebut. Ia tak mempersoalkan Bila ada pengurus yang Membantu atau tak bersikap terkait kebijakan ini.
“Semua hak pribadi dan silakan, nitip pesan bahwa yang kita lakukan Saat ini Bahkan Bahkan Merupakan membangun hidup bermartabat dan keberlangsungan generasi kita masa yang Akan segera datang,” ujar Hening.
Sementara itu, Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung mengungkapkan PP Muhammadiyah Pernah terjadi setuju menerima izin tambang dari pemerintah.
Ia mengatakan keputusan ini Pernah terjadi dilakukan dalam rapat pleno PP Muhammadiyah yang digelar sekitar pertengahan bulan Juli ini.
“Ya, yang jelas itu melalui pleno. Nah pleno Pernah terjadi memutuskan setuju, Bismillah, Muhammadiyah Akan segera mengambil lahan dengan syarat-syarat ABCD yang Pernah terjadi saya sampaikan,” kata Azrul kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/7) malam.
“Jadi di Muhammadiyah itu berlaku asas kolektif kolegial. Sekalipun ada yang tidak setuju, kalau Pernah terjadi diputuskan bersama-sama ya Wajib setuju. Atau Bertolak belakang dengan, kalau diputuskan tidak setuju, ya Wajib semuanya tidak setuju,” tambahnya.
Pemerintah Menyediakan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan kesempatan dapat izin tambang batubara.
Kebijakan izin tambang ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP No 96/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral Batubara.
Lewat aturan ini, ormas keagamaan dapat diprioritaskan sebagai penerima penawaran wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) Mantan Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B).
(rzr/tsa)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA