Menag Yaqut Ucapkan Salam 6 Agama di Depan Imam Besar Al Azhar Mesir


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan salam enam agama dalam acara ‘Interfaith and Intercivilizational Reception’ di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (10/7).

Dalam kegiatan itu terlihat hadir pula Grand Syekh atau Imam Besar Al Azhar Mesir Ahmed Al Tayeb serta perwakilan dari enam pemuka agama di Indonesia.

“Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, Shalom, Om Swastiastu, Namo Kebiasaan, Salam Kebajikan, Wei De Dong Tian,” kata Yaqut membuka acara di hadapan Imam Besar Al Azhar Mesir tersebut.


Yaqut menegaskan Dianjurkan menyampaikan salam enam agama dalam berbagai kesempatan sebagai Trik memelihara kerukunan antarumat bergama, terutama di Indonesia.

“Saya Dianjurkan sampaikan enam salam ini karena Indonesia memiliki enam agama besar dan ini Trik kami memelihara kerukunan dan harmoni antarsesama,” kata Yaqut.

Yaqut lantas menyapa Ahmed Al Tayeb Sampai saat ini tokoh-tokoh agama, dan pengurus PBNU yang hadir pada acara tersebut. Yaqut sebagai perwakilan pemerintah Indonesia menyampaikan salam takzim atas kehadiran Ahmed Al Tayeb di Indonesia untuk kali ketiga tersebut.

Yaqut memandang negara Indonesia dengan populasi pemeluk agama Islam terbesar Pernah Tidak mungkin tidak berbangga dengan kehadiran Ahmed Al Tayeb.

“Ini kunjungan ketiga kalinya di mana sebelumnya Ia berkunjung pada 2016 dan 2018. Ini menunjukkan kecintaan Ia pada bangsa Indonesia,” ujar Yaqut.

Perihal salam lintas agama atau salam toleransi yang kerap dipraktikkan para pejabat di Indonesia, bulan lalu Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sebelumnya memutuskan itu bukan merupakan implementasi dari toleransi.

Keputusan ini diambil dalam Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia VII yang diselenggarakan di Babel pada Kamis (30/5).

Oleh karena itu, pengucapan salam seorang muslim Dianjurkan mengikuti Syarat syariat Islam dan tidak boleh mencampuradukkan dengan ucapan salam dari agama lain.

MUI Bahkan menegaskan bahwa pengucapan salam yang berdimensi doa khusus agama lain oleh umat Islam hukumnya haram.

Sebagai alternatif, MUI meminta umat Islam untuk mengucapkan salam dengan ‘Assalamu’alaikum’ atau salam nasional, tanpa mencampuradukkan dengan salam dari agama lain ketika hadir dalam forum lintas agama.

MUI Jatim Bahkan mengimbau pejabat publik untuk tidak menggunakan salam pembuka lintas agama dalam acara resmi.

Merespons fatwa tersebut, kala itu Yaqut  menegaskan salam lintas agama merupakan praktik baik untuk menjaga toleransi di Indonesia.

“Kemudian salam enam agama itu kan praktik baik untuk menjaga toleransi, tidak semuanya Dianjurkan dikaitkan dengan dari sisi psikologis. Jadi ada sisi sosiologis yang Dianjurkan dipertimbangkan,” kata Yaqut di Kompleks Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6).

Yaqut menilai fatwa hanya sebuah rekomendasi. Ia menganggap salam lintas agama merupakan upaya menghormati kerukunan antarumat beragama.

Ia Bahkan menegaskan salam lintas agama tidak Berniat mempengaruhi keimanan seseorang.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA