Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengungkap salah satu Dalang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya diretas.
Menurut Hadi dari hasil forensik digital ada penggunaan kata sandi atau password yang terdeteksi dari salah satu user di PDNS 2 yang berada di Surabaya.
“Dari hasil forensik pun kami Pernah terjadi bisa mengetahui bahwa siapa user yang Setiap Waktu menggunakan password-nya dan Pada akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini,” kata Hadi dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (1/7).
Menurut Hadi dengan temuan hasil forensik sementara itu, pihaknya menekankan Supaya bisa ke depannya para user yang mengakses sistem PDNS 2 Berencana dimonitor langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pemantauan ini khususnya berlaku untuk penggunaan password untuk mengakses PDNS.
“Kita Bahkan mengimbau kepada user, nanti Berencana kita berikan suatu edaran Supaya bisa penggunaan password oleh para user ini Bahkan Dianjurkan tetep hati-hati tidak sembarangan dan Berencana dimonitor oleh BSSN,” ujar Ia.
Sebelumnya, PDNS 2 di Surabaya mengalami gangguan sejak 20 Juni. Imbasnya beberapa layanan publik lumpuh. PDNS diretas dengan memanfaatkan ransomware brain cipher.
Menurut BSSN pintu pembobolannya dari upaya penonaktifan Windows Defender. Korban peretasan Merupakan 282 kementerian lembaga dan pemerintah daerah pengguna PDNS 2.
Sebanyak 44 di antaranya dalam proses pemulihan segera karena punya backup. Sementara, 238 instansi lainnya masih dalam proses pemantauan.
Hacker Bahkan meminta tebusan US$8 juta atau setara Rp131 miliar kepada pemerintah Seandainya ingin data yang ada pada PDNS 2 Surabaya dikembalikan.
Kendati begitu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan pemerintah tidak Berencana membayar atau memenuhi tuntutan tersebut.
“Enggak, enggak Berencana. Tidak Berencana,” cetus Budi.
Sampai Pada Di waktu ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dibalik serangan tersebut. Di sisi lain, BSSN Bahkan mengaku belum bisa mendeteksi hacker yang menyasar PDNS 2.
Hadi, pada pagi tadi, memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait insiden serangan terhadap PDNS. Rapat digelar di Ruang Bima Kemenko Polhukam.
Sebanyaknya pejabat terkait, seperti Menkominfo Budi Arie Setiadi Sampai saat ini Kepala BSSN Hinsa Siburian ikut hadir dalam rapat tersebut.
Seusai rapat, Hadi memastikan layanan PDNS 2 yang terkena serangan siber, bakal aktif pada bulan ini.
“Dari hasil rakor, dapat saya simpulkan bahwa untuk layanan menggunakan PDNS 2 itu bisa melaksanakan pelayanan secara aktif bulan Juli 2024,” kata Hadi.
Hadi mengatakan pemerintah bakal melakukan backup keamanan berlapis Supaya bisa permasalahan yang sama tidak terulang. Nantinya, cold site yang ada di Batam, bakal ditingkatkan kemampuannya menjadi hot site.
“Situs dingin yang ada di Batam, Berencana mem-backup dengan Mengoptimalkan kemampuannya menjadi hot site khusus untuk pelayanan pelayanan yang bersifat strategis. Jadi kalau kita ketahui ada DRC (disaster recovery center) Batam ini menjadi DRC yang mampu Menyediakan pelayanan secara autogate,” ujar Hadi.
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA