Jakarta, CNN Indonesia —
Ekonom Senior INDEF Faisal Basri mengkritik rencana pemerintah membentuk family office. Menurutnya, pembentukan family office tidak ada gunanya karena tidak menambah pendapatan negara sebab tidak dipajaki.
“Tujuannya apa? Menambah cadangan devisa? Enggak. Saya enggak begitu paham,” katanya di Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
“Kan ada masalah yang kita hadapi, industri mengalami pelambatan, mereka (investor) enggak bangun pabrik di sini,” imbuhnya.
Faisal mempertanyakan tujuan pemerintah membentuk family office. Ia justru khawatir family office bisa menjadi tempat pencucian uang seperti yang terjadi di Singapura.
“Di Singapura yang hukumnya bagus saja Hari Ini menahan diri menciptakan (family office) karena Ia tidak Ingin lagi diperlakukan atau di-image-kan sebagai negara tempat pencuci uang,” katanya.
Ia pun mempertanyakan apakah pemerintah Sungguh-sungguh Pernah siap untuk membentuk family office dengan berbagai konsekuensinya.
“Jangan-jangan ada judi online, Narkotika, pelaku-pelakunya di luar pakai nama orang bikin familly office. Bisa saja seperti itu. Pertanyaannya siap tidak?”.
Pemerintah berencana membentuk family office di Indonesia. Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) pun mengumpulkan Sebanyaknya menteri dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7).
Family office Merupakan perusahaan swasta yang menangani manajemen Penanaman Modal dan manajemen kekayaan untuk keluarga kaya. Ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mentransfer kekayaan secara efektif antar generasi.
Luhut mengklaim keluarga kaya di luar negeri tertarik menyimpan uangnya di Tanah Air. Dengan begitu, devisa negara menjadi kian kuat.
“Jadi, bisa dibayangkan kalau kita bisa dapat (dari family office) awal-awal sebesar US$100 juta, US$200 juta sampai US$1 miliar, kan bagus. Gak ada ruginya,” jelas Luhut.mily office. Menurutnya, pembentukan familly office tidak ada gunanya karena tidak menambah pendapatan negara karena tidak dipajaki.
“Tujuannya apa? Menambah cadangan devisa? Enggak. Saya enggak begitu paham,” katanya di Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
“Kan ada masalah yang kita hadapi, industri mengalami pelambatan, mereka enggak bangun pabrik di sini,” imbuhnya.
Faisal mempertanyakan tujuan pemerintah membentuk family office. Ia justru khawatir familly office bisa menjadi tempat pencucian uang seperti yang terjadi di Singapura.
“Di Singapura yang hukumnya bagus saja Hari Ini menahan diri menciptakan (family office) karena Ia tidak Ingin lagi diperlakukan atau di-imagekan sebagai negara tempat pencuci uang,” katanya.
Ia pun mempertanyakan apakah pemerintah Sungguh-sungguh Pernah siap untuk membentuk familly office dengan berbagai konsekuensinya.
“Jangan-jangan ada judi online, Narkotika, pelaku-pelakunya di luar lewat nama orang bikin familly office. Bisa saja seperti itu. Pertanyaannya siap tidak?”.
Pemerintah berencana membentuk family office di Indonesia. Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) pun mengumpulkan Sebanyaknya menteri dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7).
Luhut mengklaim keluarga kaya di luar negeri tertarik menyimpan uangnya di Tanah Air. Dengan begitu, devisa negara menjadi kian kuat.
“Jadi, bisa dibayangkan kalau kita bisa dapat (dari family office) awal-awal sebesar US$100 juta, US$200 juta sampai US$1 miliar, kan bagus. Gak ada ruginya,” jelas Luhut.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA